Penguatan Kompetensi Digital: Kementan RI Gandeng Dosen ITB Nobel Indonesia Sebagai Narasumber

Populer

ZONAKATA.COM – BOGOR Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI) yang digagas Kementerian Pertanian kini memasuki tahap akhir implementasinya. Salah satu capaian penting dari program ini adalah pelatihan teknis dan non-teknis yang ditujukan bagi aparatur dan non-aparatur sektor pertanian.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menyebarluaskan hasil pembelajaran menggunakan platform digital dan aplikasi layanan berbasis sistem, yang dapat diakses oleh masyarakat dan para pemangku kepentingan setelah program READSI berakhir.

A. Amal Hayat Makmur, S.P., M.Si., penanggung jawab Program READSI, menjelaskan bahwa pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Bigland Internasional, Bogor, pada 16–18 Desember 2024, terbagi menjadi dua sesi utama.

Penguatan Kompetensi Digital: Kementan RI Gandeng Dosen ITB Nobel Indonesia Sebagai Narasumber

“Sesi pertama fokus pada pelatihan tata kelola aplikasi sistem layanan informasi pelatihan pertanian yang dipandu langsung oleh pengembangnya. Sesi kedua adalah pelatihan penyusunan modul digital pelatihan pertanian, dengan menghadirkan narasumber dari Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia,” ungkap Amal.

Ahmad Ilyas, S.P., M.P., panitia pelatihan penyusunan modul digital, menambahkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh widyaiswara dan penyuluh pertanian dari berbagai Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP).

“Hasil dari pelatihan ini adalah modul digital yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan. Kami berharap peserta dapat menerapkan pengetahuan ini dalam pelatihan lainnya dan membagikannya kepada rekan kerja di institusi masing-masing,” jelas Ahmad.

Ir. Agunawan, S.Kom., M.Kom., Dosen Nobel Indonesia yang menjadi narasumber utama, menyebutkan bahwa modul digital yang dikembangkan tidak hanya berupa teks dan gambar, tetapi juga dilengkapi dengan video pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman pengguna.

“Tidak semua orang suka membaca. Dengan adanya video, peserta dapat memahami materi dengan lebih baik melalui penjelasan visual,” tutur Agunawan.

Dalam pelatihan ini, peserta juga diajarkan membuat video pembelajaran menggunakan berbagai teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang kemudian diintegrasikan ke dalam modul digital.

“Hasil akhir pelatihan adalah sebuah tautan yang memungkinkan pengguna mengakses materi pelatihan secara lengkap, dengan antarmuka menyerupai buku digital,” tutup Agunawan.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung transformasi digital di sektor pertanian, sekaligus memperkuat kapasitas penyuluh dan widyaiswara untuk menghadapi tantangan masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

spot_img

Pemprov Sulsel dan BMKG Pusat Koordinasi Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Lebaran

ZONAKATA.COM - MAKASSAR Pemprov Sulsel bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat berkoordinasi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang...

Berita Lain