ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA, Forum Kabupaten Sehat Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melaksanakan Rapat Evaluasi Penanganan Stunting.
Digelar di Ruang Pola Kompleks Perkantoran Bukit Marante dipimpin oleh Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong didampingi Kepala Bappeda Toraja Utara, Yohanes Rerung, Senin (14/11).
Dihadiri seluruh OPD terkait yang bertujuan untuk membicarakan beberapa hal mengenai penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Toraja Utara.
“Segala sesuatu dan pekerjaan harus dilaksanakan dengan metode manajemen baik, jangan tiba masa tiba akal maka diperlukan koordinasi dan duduk bersama bagaimana memikirkan daerah ini,” ucap Dedi.
Ditegaskan Dedi Palimbong sapaan Frederik Victor Palimbong bahwa sebesar Rp. 2,7 Triliun, pemerintah pusat menganggarkan biaya untuk arsitektur kesehatan, transformasi digital dan energi (batu bara, pasokan gas, listrik) yang diprioritaskan untuk pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia.
Katanya, masalah penanganan stunting tentu sudah ada kriteria yang telah ditentukan dan jumlah kasus tertinggi di Toraja Utara berada di kecamatan Rindingallo sebanyak 59 kasus stunting, tetapi resiko tertinggi stunting dan kemiskinan ekstrem berada di kecamatan Sa’dan, disusul Buntupepasan.
“Khusus menangani kasus stunting tentu ada dinas terkait melaksanakan intervensi penanganan stunting dengan cara penanganan langsung dan sosialisasi,” pesan Dedi.
Sekaitan dengan data, Dedi menjelaskan sebanyak 4.000 orang mengalami kemiskinan ekstrem, terkadang ada kebijakan yang dibuat tidak sesuai fakta di lapangan.
Sehingga itu, Ia meminta kepada seluruh dinas terkait apabila ingin merancang sebuah program tentu dilaksanakan berdasarkan fakta sebelum memprogramkan sebuah kebijakan agar tepat sasaran.
“Daerah Toraja Utara harus Open Defecation Free (ODF) yaitu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, sebab ini adalah salah satu syarat untuk penilaian kabupaten sehat dan mengenai stunting,” tutupnya. (*)
Ris/ZK