ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Kurang lebih 100 pedagang souvenir atau aksesoris Toraja di kawasan Terminal Bolu Tallunglipu protes kepada pemerintah daerah Toraja Utara.
Pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Souvenir menyampaikan keluhan setelah disurati oleh Dinas Perhubungan untuk segera pindah dari area terminal, sebab akan dilakukan pembenahan atau renovasi bangunan terminal.
Salah satu anggota Asosiasi Souvenir, Marten Tammu menyampaikan bahwa, surat yang dilayangkan Kepala Dishub Toraja Utara dianggap tanpa solusi, sebab tidak menyiapkan tempat relokasi yang layak dan meminta pedagang souvenir mencari sendiri tempat.
“Dalam surat jelas kami diminta segera membongkar lapak dan mencari tempat berjualan di dalam kawasan pasar,” ujar Marten, Rabu (17/8).
Namun, dari hampir seratus pedagang dikawasan terminal Bolu Tallunglipu yang didominasi pedagang souvenir, juga warung kecil dan jualan kue khas Toraja tidak terima tempat yang disarankan oleh pengelola pasar.
Kata Marten, bersama rekan pedagang lainnya sudah melihat lokasi yang ditujukan namun, dianggap tidak layak karena bangunan tertutup dan tidak sesuai peruntukannya.
“Kami sudah dari dalam pasar lihat, bangunan itu cocoknya penjual ikan dan daging, tidak ada petak-petak dan lokasi yang tertutup sehingga pengunjung tidak bisa melihat ada penjual disitu,” ungkapnya.
Untuk itu, mewakili rekan Asosiasi Souvenir menyatakan tidak ingin menempati tempat berjualan yang ditujukan pengelola pasar, hanya ingin meminta tempat yang layak dan cocok untuk berjualan.
“Kami ini sudah lama disini, sudah nyaman walaupun dalam kawasan terminal, jika kami dipindahkan ditempat tertutup, tidak ada lagi yang tahu kalau kami masih berjualan,” terang Marten.
Pedagang souvenir lainnya yang ditemui menyampaikan keluhan yang sama dan tidak ingin pindah jika tidak ada tempat yang layak dan ruang terbuka.
“Kami disini berjualan sudah hampir dua tahun setelah dipindahkan dari eks pertokoan Rantepao, mau dikemanakan lagi kami ini, sementara kami tulang punggung keluarga mencari nafkah,” ucap Maria.
Pantauan di lapangan, puluhan pedagang souvenir didominasi para orang tua yang lanjut usia, dan jualan diperoleh dari pedagang grosiran yang tidak untung banyak.
Anggota Asosiasi Souvenir sepakat tidak akan pindah sebelum diberi tempat yang layak dan terbuka, serta berharap ada pemuda, para tokoh dan wakil rakyat di DPRD Toraja Utara siap membantu mereka dan mencarikan tempat yang layak berjualan dan disatukan dengan para UMKM.
Diketahui pedagang yang menempati kawasan Terminal Bolu yaitu pedagang yang direlokasi dari eks pertokoan Rantepao kurang lebih dua tahun lalu saat masih menjabat mantan Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan. (*)
Ris/ZK