ZONAKATA.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman mengajak para kepala dinas (Kadis) pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.
“Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,” ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin, 30 Oktober 2023.
Amran mengatakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan sebuah keharusan dalam menghadapi berbagai tantangan. Namun demikian, kolaborasi dan akselerasi harus berbuah pada perluasan tanam dan produksi di masa panen mendatang.
“Kita akan melakukan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di Indonesia. Dulu kita pernah selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan, InsyaAllah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang,” katanya.
Dalam rakor ini, Mentan juga sempat melakukan dialog dengan beberapa kepala dinas baik yang hadir secara langsung maupun melalui zoom.
Mentan mempertanyakan apakah produksi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan juga di luar provinsi pulau Jawa meningkat.
Beberapa Kepala Dinas menyatakan bahwa hasil produksi tahun ini mengalami peningkatan. Namun beberapa daerah lainnya mengalami penurunan akibat perbaikan irigasi yang belum selesai maupun perubahan cuaca ekstrem yang baru selesai.
Mengenai hal ini, PLH Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa target tahun depan adalah mengoptimasi lahan rawa satu juta hektare. Selain itu, pemerintah juga mengoptimalkan lahan tadah hujan seluas satu juta hektare.
“Dapat kami laporkan bahwa tahun 2024 kita akan melakukan langkah akselerasi optimasi lahan rawa satu juta hektare dan lahan tadah hujan satu juta hektare,” jelasnya.(*)