ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA, Warga di Dusun Tana Papakayu digegerkan adanya penemuan mayat laki-laki dengan identitas Yohanis Tonapa (50) di Lembang (Desa) Sapan Kuakua, Kecamatan Buntao, Toraja Utara, Minggu (13/2).
Kapolsek Sanggalangi, AKP. Maering Palimbong, SH beserta personel mendatangi lokasi TKP yang tidak jauh dari rumah korban.
Yohanis yang kesehariannya bekerja sebagai petani ditemukan tidak bernyawa tergeletak disemak samping pohon.
Saksi pertama melihat korban yaitu istrinya, bernama Agustina Randan Karambe (53) dan menjeskan jika sekitar pukul 08.00 Wita, Ia hendak ke kebun bermaksud mencari sayur babi.
“Saat istrinya mau pergi, korban saat itu masih tertidur dikamar, dan tepat pukul 10.00 Wita Agustina kembali ke rumah dan tidak menemukan korban di dalam rumah,” terang Maering.
Istri korban mencari ke rumah tetangga dan tidak mendapati suaminya, kemudian kembali ke rumah dan menemukan bercak bercak darah dalam dapur rumah.
“Agustina mulai curiga dan mengikuti bercak darah dari dapur sampai keluar rumah, sekitar 30 meter jaraknya dari dapur, di kejauhan Ia melihat Yohanis tergeletak disamping pohon jati kebun, tepat belakang rumahnya,” ucapnya.
Saat itu pula, Agustina meminta pertolongan tetangga dan warga sekitar datang dan melihat kondisi korban sudah meninggal dengan luka robek di leher dan nyaris putus.
Saksi lainnya bernama Nikita Tangki (15) memberi kesaksian sebelum korban meninggal bahwa, pukul 08.00 Wita saat itu Ia pergi ke sawah bersama kakaknya bernama Maryu untuk menyabit padi.
“Saya lihat Bapak (korban) sedang tertidur dikamar, dan pukul 10.00 Wita saat pulang ke rumah sudah mendapati orang banyak berkerumun di rumahnya,” terang Maering.
Hasil keterangan dari saksi-saksi bahwa akhir ini korban sosok yang tertutup dan mengalami gangguan jiwa dikarenakan sekitar setahun yang lalu, korban pernah dirawat di RSUD Lakipadada Makale akibat ditanduk hewan kerbau.
Semenjak kejadian itu, keluarga sering melihat tindakan yang aneh dari korban dan sering berbicara sendiri.
Hasil pemeriksaan itu, dugaan sementara korban diduga bunuh diri menggunakan senjata tajam jenis pisau yang ditemukan di dapur dan menggorek lehernya sendiri.
“Barang bukti diamankan satu pisau berukuran kurang lebih 25 cm yang ditemukan di dekat jenazah korban sekitar TKP,” pungkas Maering.
Telah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban oleh pihak Puskesmas Buntao untuk Visum Et Repertum dan tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuhnya. (*)
Ris/ZK