ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong menepis jika Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tidak memberikan bantuan pasca bencana longsor yang menimpa Toraja Utara.
Dia menegaskan, dirinya bahkan diperintahkan untuk membuat laporan untuk mendapat bantuan dari Kementan.
“Saya justru yang diperintahkan untuk membuat laporan atas dampak dialami kejadian bencana longsor kemarin,” kata Frederik kepada Zonakata, Kamis (30/2024).
Wabup yang akrab disapa Dedy ini mengungkapkan, untuk bantuan dampak longsor di Toraja Utara juga didapat dari BNPB. Sementara dari Kementan kata dia, berupa bantuan stimulan pangan.
“Kalau dampak itu dari BNPB, tapi kalau Kementan nanti bantuannya mungkin seperti alat pertanian dan stimulan pangan,” ungkapnya.
Dia mengutarakan, bantuan yang didapatkan 7 daerah dari Kementan senilai Rp 48 miliar itu merupakan bantuan pemulihan pertanian pasca bencana alam banjir bandang yang melanda daerah tersebut.
Banjir bandang itu membuat ribuan hektar sawah dan perkebunan rusak hingga gagal panen.
Menurut Deddy, seharusnya masyarakat Toraja bersyukur beberapa daerah tersebut mendapatkan bantuan pemulihan pertanian. Pasalnya, 7 daerah itu merupakan lumbung pangan di Sulsel dan menjadi penopang pangan bagi Toraja Utara.
“Seharusnya kita di Toraja bersyukur karena pak Menteri memberikan bantuan ke daerah seperti Sidrap, Pinrang, Luwu, Enrekang. Kenapa saya bilang seperti itu, karena daerah-daerah itu yang menopang pangan kita selama ini. Kita di Toraja Utara lebih banyak ambil stok berasnya di Sidrap, Luwu dan Pinrang,” jelasnya.

“Bayangkan pasca bencana daerah lumbung pangan tidak mendapatkan bantuan. Kita juga kena dampaknya, karena sawah kita di Toraja Utara frekuensi panennya hanya sekali setahun. Jadi semua kena dampak jadinya, nah kalau soal bantuan Kementan sementara berproses, saya bertanggung jawab,” tegas Ketua Gerindra Toraja Utara ini.
A r i/ZK