ZONAKATA.COM – PAREPARE Para suporter ingin laga terakhir PSM Makassar menjamu Borneo FC dapat memaksimalkan daya tampung Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare.
Mereka ingin euforia kebahagiaan menyentuh banyak kalangan. Hal ini menjadi salah satu permintaan besar seluruh kelompok suporter PSM. Terlebih menyaksikan secara langsung laga terkahir kompetisi musim ini hingga penyerahan gelar juara Liga 1 2022/2023 di tanah sendiri.
Presiden The Maczman Indonesia, Ocha Alim dan para suporter sangat berharap adanya penambahan kuota. Dia sadar perayaan harus menjadi kebahagiaan seluruh pihak utamanya para suporter yang terus memberikan dukungan.
“Masukan ini memang tidak mudah. Tetapi kami meminta kepada para aparat keamanan agar tidak terlalu khawatir. Kita sudah diakhiri kompetisi dan tim kebanggaan kita PSM sudah dinobatkan juara,” ujarnya, Sabtu (8/4/2023).
Ocha sapaanya menilai para suporter tidak akan membuat rusuh daerahnya. Apalagi dirinya yakin para suporter tidak akan memberikan satu kesalahan yang berakibat buruk pada timnya atau diri sendiri.
Karena itu, dia mengaku para suporter akan sepakat jika penambahan betul-betul dipenuhi, maka poin ini akan menjadi tanggungjawab para ketua di komunitas masing-masing.
“Saya yakin jika ketuanya yang bertanggungjawab, maka itu bisa aman. Kalaupun sebaliknya, tanggung jawab itu yang ditahan harus ketuanya. Karena jika ada rasa tanggungjawab dari semua ketua, mereka akan mengkoordinir semua anggotanya dengan baik,” sambung Ocha.
Bukan hanya itu, para suporter sadar laga Pasukan Ramang pada Minggu, 16 April mendatang menjadi momentum paling bersejarah. Makanya, mereka ingin perayaan gelar juara betul-betul dapat dimaksimalkan.
Permintaan penyalaan flare misalnya. Bagian ini sudah menjadi pelengkap dalam merayakan hari spesial yang terakhir kali diraih sejak Liga Indonesia musim 1999/2000. Para suporter pun telah menyiapkan skema penyalaan flare yang kiranya bisa terwujud.
Poin ini juga menjadi pembahasan penting dalam rapat tersebut. Terlebih para suporter sudah sepakat dengan meminta penyalaan flare dilakukan usai laga hingga seremoni selesai. Hal ini karena mereka ingin selebrasi juara yang berkualitas.
“Kami The Maczman bahkan sudah memberikan saran dengan mengatur sebaik mungkin penyalaan flare itu. Kami nyalakan pas tembok belakang stadion supaya tidak menggangu suporter lainnya. Kalau terjadi apa-apa, flare itu langsung kita buang keluar,” tambah Ocha kembali.
“Alhamdulillah kami sangat berterimakasih juga kepada Kapolres Parepare yang ingin mendengarkan masukan kami. Tetapi, apapun yang menjadi keputusan nanti, kita akan tetap ikut,” tutupnya.
Kifli/ZK