ZONAKATA.COM – TANA TORAJA Dalam beberapa hari terakhir ini berseliweran postingan di media sosial terkait Partai Demokrat menarik dukungan terhadap pasangan Theofilus Allorerung-dr.Zadrak Tombeq di Pilkada Tana Toraja. Hal tersebut ditangggapi santai oleh Ketua DPC Partai Demokrat Tana Toraja Satria Ganda Mangiri (SGM).
Menurut Ganda Mangiri, bahwa orang yang menyebarkan postingan itu jelas kekurangan ide, panik dan kurang cerdas karena tidak paham aturan. Dikatakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhyono (AHY) dan Ketua DPD Demokrat Sulsel, Nimatullah Erbe adalah orang-orang yang komitmen.
“Ini jelas Hoax, Partai Demokrat adalah partai besar yang sangat mengerti dan memahami aturan Pilkada. Sesuai aturan sejak didaftarkan ke KPU, setiap Parpol pengusung tidak bisa lagi menarik dukungannya. Jadi orang yang menyebar isu murahan itu tidak paham aturan,” ucap Ganda.
Untuk diketahui dalam pasal 6 ayat 4 PKPU No.3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota sangat jelas disebutkan bahwa Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah mendaftarkan bakal pasangan calon kepada KPU Propinsi atau Kabupaten/Kota tidak dapat menarik dukungannya sejak pendaftaran.
Hal tersebut dipertegas dengan surat pencalonan dan kesepakatan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati dengan Partai Politik/Gabungan Partai Politik (formulir Model B-KWK Parpol) yang ditanda tangani oleh masing-masing Ketua dan Sekretaris Partai pengusung. Dalam formulir itu dinyatakan tidak akan menarik bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang telah didaftarkan.
“Jadi ini jelas hanyalah berita murahan yang coba dikembangkan oleh orang-orang panik dan bingung melihat respek masyarakat Tana Toraja kepada pasangan usungan kami,” kata Ganda Mangiri.
Menurut Satria Ganda Mangiri saat dihubungi Selasa (13/10), bahwa mereka yang membuat meme murahan itu, lalu mempostingnya ke media sosial karena mereka sudah tidak memiliki ide atau gagasan lagi, sehingga hanya bisa menyebarkan berita hoax seperti itu.
“Marilah kita bertarung dan berkompetisi dengan tetap mengedepankan etika dan cara-cara yang baik dan positif untuk memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat”. Pungkasnya.
Anjas