ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA, Perayaan kegiatan Dzikir, Doa dan Syukuran dalam rangka peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Masjid Besar Rantepao Jalan Kostan, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Selasa (31/1) malam.
Sebelumnya dzikir digelar, panitia melaksanakan aksi kemanusiaan yaitu donor darah yang diikuti 35 orang dari TNI-Polri, masyarakat dan pengunjung di halaman pelataran masjid.
Dzikir, doa dan syukuran dengan tema ‘Merawat Jagad, Membangun Peradaban’ diawali pembacaan ayat suci Alqur’an, laporan panitia, sambutan, sholawatan, doa dan penampilan kelompok Rebana.
Mewakili Pemkab Toraja Utara hadir Asisten 3 Semuel Sampe Rompon, Kapolres Toraja Utara, AKBP. Eko Suroso, Dandim 1414 Tana Toraja, Letkol Inf. Monfi Ade Candra, Kepala Kantor Kemenag Tana Toraja, Usman Sennong, Ketua KPU Toraja Utara, Bonnie Fredoom dan Anggota Anshar Tangkesalu, perwakilan Kantor Kemenag Toraja Utara, jajaran tamu, pengurus masjid, unsur Badan Otonom (Banom) NU dan masyarakat.
Kapolres Eko Suroso menyampaikan, Nahdlatul Ulama mencapai level peradaban dunia, maka menjadi tantangan bagi warga NU untuk berbenah dan maju sesuai tema besar Harlah NU yakni Dengan Konsep Trilogi Ukhuwwah yaitu Persaudaraan Keislaman (Ukhuwwah Islamiyah), Persaudaraan Kebangsaan (Ukhuwwah Wathaniyah) dan Persaudaraan Kemanusiaan (Ukhuwwah Basyariah/Insaniyah).
“NU akan terus mendorong Islam yang maju dan bangsa yang unggul, dunia yang aman untuk semua orang,” ungkapnya.
Eko berharap syiar NU berkonsep Trilogi Ukhuwwah semakin menggema di mana-mana dan menyebarkan paham Ahlussunnah Wal Jamaah dengan mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin yaitu terus mengokohkan persatuan dan kesatuan warga Nahdliyin demi keutuhan NKRI.
“Siapkan generasi milenial teknologi dan tidak lari dari nilai-nilai Aswaja, serta penguatan kaderisasi Banom mulai dari ranting sehingga dapat mencegah munculnya paham-paham radikalisme,” tutupnya.
Sementara Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Toraja Utara, Bumbun Pakata dalam sambutannya menyampaikan atas perayaan satu abad NU sebagai organisasi keagamaan dan sosial dalam memelihara dan menjabarkan Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai dasar NU yang memiliki banyak cabang di sejumlah negara.
“Dzikir, doa dan syukuran sebagai wujud kehadiran NU sebagai refleksi untuk mengingat kembali Iqra dan pengabdian NU dalam kehidupan berbangsa dan beragama,” ucapnya.
Lanjutnya, peringatan satu abad lahirnya NU berkipra dengan karya-karya NU sebelum Kemerdekaan RI hingga saat ini mempunyai posisi strategis, dan melalui Harla 100 tahun NU agar bersama-sama melanjutkan amanah dan apa yang telah dilaksanakan para ulama NU yang mempunyai andil sangat besar hingga saat ini.
Kata Bumbun, NU dalam berbangsa memberikan pemikiran dan pelaksanaan aspek kehidupan, sehingga itu komitmen NU adalah Pancasila sebagai dasar negara dan NKRI harga mati.
“NU bersinergi dengan pemerintah dalam membangun bangsa, usaha-usaha pemerintah Indonesia akan menjadi mabrur dan NU berkomitmen akan tetap menjunjung tinggi prinsip dalam merawat jagat ini sehingga terhindar dari hal yang tak diinginkan,” pungkasnya.
Pesan pada dzikir, doa dan syukuran menyambut 1 abad NU, diharapkan peningkatan keimanan dan ketakwaan kehidupan beragama waga NU dalam mengembangkan kehidupan beragama yang dilandasi ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.
Perayaan puncak 1 abad NU akan dipusatkan di Kota Makale, Tana Toraja bekerjasama seluruh jajaran Banom NU wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara pada Minggu (12/2) mendatang. (*)
Ris/ZK