ZONAKATA.COM – JAKARTA Nama Prof. Fadjry Djufry semakin santer disebut sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, menggantikan Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Sosok kelahiran Makassar, 14 Maret 1969 ini dikenal sebagai akademisi dan birokrat yang memiliki pengalaman panjang di bidang pertanian dan pemerintahan.
Fadjry Djufry menamatkan pendidikan Sarjana Pertanian (S1) di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar pada 1993, dengan spesialisasi di bidang Agronomi. Kariernya terus berkembang, hingga kini menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sekaligus Plt. Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian.
Selain berkarier di pemerintahan, Fadjry juga aktif sebagai akademisi. Ia pernah mengajar di sejumlah universitas, termasuk menjadi dosen pascasarjana di Universitas Islam Makassar, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Lambung Mangkurat.
Isu pencalonan Prof. Fadjry Djufry mencuat setelah salah satu anggota tim pemenangan Gubernur terpilih, Andi Sudirman Sulaiman, menyebutkan namanya sebagai kandidat kuat. Meski demikian, sumber tersebut enggan mengungkapkan identitasnya.
Sebagai peneliti utama di bidang budidaya dan produksi tanaman, Fadjry dinilai memenuhi syarat untuk menjadi Pj Gubernur. Ia tercatat sebagai ASN dengan jabatan pimpinan tinggi madya, yang sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 210 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
Berdasarkan regulasi tersebut, penjabat gubernur harus berasal dari pejabat eselon I atau jabatan pimpinan tinggi madya, seperti kepala badan, direktur jenderal, atau sekretaris daerah provinsi. Ketentuan ini juga ditegaskan dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Jika terpilih, Prof. Fadjry Djufry diharapkan mampu membawa terobosan dalam memimpin Sulawesi Selatan. Pengalamannya di bidang penelitian dan pengembangan pertanian serta pengelolaan organisasi besar menjadi modal penting untuk menjawab tantangan yang dihadapi provinsi ini.
Kepastian terkait nama Pj Gubernur Sulsel pengganti Prof. Zudan Arif Fakrulloh masih menunggu keputusan resmi pemerintah pusat. Namun, nama Prof. Fadjry Djufry jelas telah menjadi salah satu figur yang menarik perhatian banyak pihak.
