ZONAKATA.COM – MAKASSAR Pemprov Sulsel bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat berkoordinasi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi saat arus mudik Lebaran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Jufri Rahman, menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat, Prof. Dwikorita Karnawati, di Kantor Gubernur Sulsel, Minggu (16/3/2025). Mereka membahas potensi bencana seperti longsor dan banjir yang bisa menghambat jalur mudik.
“Kami mendapat data dari BMKG tentang daerah rawan longsor, khususnya di wilayah utara Sulsel yang memiliki medan curam. Data ini penting agar mitigasi bisa dilakukan lebih awal,” ujar Jufri.
Pemprov Sulsel akan berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mengurangi risiko bencana. Dinas Pekerjaan Umum akan menyiapkan alat berat, sementara Dinas Perhubungan dan kepolisian siap menerapkan sistem buka-tutup jalan jika diperlukan. BPBD dan Dinas Sosial juga disiagakan untuk evakuasi jika terjadi bencana.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menambahkan bahwa wilayah seperti Toraja, Luwu, Enrekang, dan Bone berpotensi mengalami banjir bandang dan longsor. Sementara itu, daerah tenggara Sulsel berisiko terkena banjir dan banjir rob.
“Peringatan dini bisa diberikan 3 jam sebelumnya. Jika situasi berbahaya, jalur mudik di zona rawan bisa ditutup sementara demi keselamatan pemudik,” jelasnya.
BMKG juga memastikan keamanan penerbangan dengan memberikan prakiraan cuaca kepada maskapai 6 jam sebelum keberangkatan. Data ini mencakup potensi turbulensi, awan kumulonimbus, hingga erupsi gunung api agar jalur penerbangan bisa direncanakan dengan aman.
Selain itu, untuk keselamatan pelayaran, BMKG berencana membangun radar di perairan antara Selayar dan Jeneponto guna memantau kondisi gelombang laut.
Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan arus mudik Lebaran di Sulawesi Selatan berlangsung aman dan lancar, serta meminimalkan risiko bencana akibat cuaca ekstrem.
