ZONAKATACOM – TANA TORAJA Pengembangan desa wisata sebagai salah satu strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat ini semakin banyak diminati.
Sebagai wilayah yang memiliki banyak spot air terjun dan panorama alam yang indah, Lembang Uluway akan menjadi daya tarik bagi wisatawan khususnya wisatawan domestik.
Salah satu penggagas Geopark di Lembang Uluway, Roni Parassa mengatakan wisata alam itu bertemakan kopi adalah salah satu upaya mendorong meningkatnya kesejahteraan bagi masyarakat.
Rencana pengembangan desa wisata tersebut telah tersosialisasi secara luas dan telah diketahui oleh masyarakat bahwa desa mereka akan diproyeksikan menjadi desa wisata.
Hal ini tentunya dapat membantu, karena desa wisata merupakan suatu kesatuan gagasan yang dikembangkan bersama-sama oleh seluruh masyarakat.
Karena masyarakat yang akan menjadi pemilik saham dalam bentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dan nantinya mereka akan mempekerjakan orang profesional untuk mengelolah geopark itu.
Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah penyusunan Peraturan Lembang (Desa) yang sementara dirancang dimana jika ada masyarakat di Lembang Uluway yang akan menikah maka pasangan tersebut wajib menanam 100 batang bibit kopi.
“Ini salah satu upaya dalam mengembangkan serta meremajakan kopi yang ada di Uluway, dimana pasangan yang ingin menikah wajib menanam 100 batang kopi,” kata Roni.
Dijelaskan jika ada sekitar 235 Hektar luas lahan yang akan dijadikan blok pemanfaatan dari pihak Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang akan dikelola.
Lahan tersebut masuk dalam program Pesona (Perhutanan Sosial Nusantara) dimana ada beberapa jenis hutan yang diperbolehkan untuk dikelola yakni Hutan Desa /Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan.
Dikatakan jika lokasi yang dirancang menjadi wisata geopark adalah bekas perkebunan zaman dulu yang nantinya didalam kawasan itu akan ada perkebunan kopi dan ada pabrik kopi dengan istilah tanam, kelola, konsumsi dan jual.
Selain itu akan ada wisata alam, cagar budaya, konservasi Anoa, dan dikawasan itu juga memiliki tiga spot air terjun yang tinggi, salah satu air terjunnya mencapai ketinggian 125 meter.
“Termasuk akan ada outbond dan rafting karena didalam kawasan itu terdapat sungai Sungai Matallo atau oleh penduduk lokal biasa disebut Salu Tonggo,” ungkap Roni.
Namun menurut Roni, penginisiator Geopark Pesona Uluway Bangkit Maelo itu bahwa secara potensi baik tradisi, panorama ataupun aktivitas keseharian masyarakat petani kopi di Uluway sangat memungkinkan untuk dijadikan aktivitas pariwisata.
Namun untuk menjadi desa wisata, perlu dilakukan upaya – upaya penunjang untuk dapat mewujudkan rencana pengembangan desa wisata tersebut.
嘉亞迪