ZONAKATA.COM – TANA TORAJA Event Lovely Desember kembali akan digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja, akhir tahun ini.
Dinas Pariwisata yang menginisiasi event ini telah mengeluarkan jadwal kegiatan yang akan dimulai pada tanggal 2 Desember 2023 mendatang.
Namun event tahunan ini mendapat sorotan dari sejumlah warga karena dianggap monoton dan semakin membosankan.
“Iya sudah tahu akan dilaksanakan tahun ini, tapi kalau saya lihat list kegiatannya itu-itu terus, apa yang akan dilakukan tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Ratna, warga Ariang Makale, Tana Toraja.
Menurut Ratna, pemkab Tana Toraja perlu mengandeng berbagai pihak agar event yang digelar lebih menarik dan tidak membosankan.
“Buktinya kan tahun lalu kegiatan yang dilaksanakan sepi, harusnya hal seperti ini jadi cambukan untuk kita agar lebih termotivasi dan berinovasi lagi,” katanya.
Warga lainnya, Ajeng berharap agar event yang digelar pemerintah lebih segar. Kemudian kata dia, membawa suasana baru dan tidak meninggalkan sisi edukasi dan budaya Toraja.
“Kalau saya sih sebagai anak muda agar isi acaranya lebih fresh, kekinian, ada sisi edukasi dan budaya biar semua terpacu, tidak monoton tiap tahun gini-gini terus,” ketus mahasiswa UKI Toraja itu.
Sama halnya dengan Adrian, salah satu mahasiswa UKI Toraja yang menginginkan dalam event yang dilaksanakan Pemda juga dapat melibatkan anak-anak muda.
“Mulai garing sih menurutku, karena isi acaranya itu-itu aja. Katanya event pariwisata tapi isinya pejabat-pejabat sambutan,” ujarnya.
“Saya pikir juga kaum milenial Toraja banyak yang kreatif, harusnya pemerintah melibatkan mereka,” tandasnya.
Untuk diketahui, event Lovely Desember akan di isi berbagai kegiatan. Seperti Pameran Ekraf dan Kuliner, Mebale Melendong (tangkap ikan dan belut), kegiatan menanam kemudian Lomba Ma’barattung (meriam bambu).
Event ini menjadi salah satu andalan Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, atau saat periode pertama Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung.
Namun event ini ditiadakan saat masa jabatan Bupati Tana Toraja, Nico Biringkanae. Barulah di periode kedua Theofilus event ini digelar kembali setiap akhir tahun.
Tom/ZK