ZONAKATA.COM – MAROS Tokoh milenial, yang juga calon legislatif DPR RI, Partai Gerindra Dapil 2 Sulsel, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman hadir dalam diskusi di Cafe Concrete Maros, Jumat (5/1/2024).
Diskusi dengan Andi Amar ini mengangkat tema “Saatnya Kita Didengar” juga menghadirkan sejumlah narasumber seperti Herman (aktivis pertanian), Nur Fadhila Yani (aktivis perempuan dan anak), Takbir (aktivis mahasiswa) dengan moderator Andi Mattuju.
Dalam diskusi itu Andi Amar ditantang untuk menjawab sekaligus memberikan solusi terhadap sejumlah isu terkini seperti UMKM, pendidikan di pelosok serta peran pemuda dalam perkembangan Sulsel.
Selain itu juga terkait kondisi pertanian di Sulsel, peran perempuan dalam dunia pendidikan, fasilitas untuk disabilitas, dan pekerja dibawah umur.
Dalam menjawab sejumlah pertanyaan itu Andi Amar mengatakan jika permasalahan tersebut bisa saja disinergikan seperti UMKM dengan pertanian yang dibalut dengan ekonomi kreatif.
“Kita bisa mensinergikan UMKM dengan pertanian, dengan ekonomi kreatif, dengan inovasi dan kreativitas yang tentunya dimotori oleh generasi milenial,” ucap Amar.
Dikatakan jika jumlah usia produktif di Kabupaten Maros lebih dominan. Untuk itu kaum milenial harus lebih berekreasi dan berinovasi memajukan sektor-sektor yang bisa mendukung perkembangan daerah.
“Menurut data jumlah usia produktif penduduk Maros lebih dominan, kita harus manfaatkan bonus demografi ini untuk berekreasi dan berinovasi agar memajukan sektor-sektor yang bisa mendukung perkembangan Kabupaten Maros. Olehnya kita harus bersinergi untuk menghasilkan solusi dari isu-isu yang telah kita diskusikan,” pungkasnya.
Sementara itu Herman yang merupakan aktivis pertanian ini mengatakan diskusi seperti ini merupakan ruang untuk menguji kapasitas calon yang akan mewakili kita di parlemen.
“Saya harap pemuda seperti Andi Amar bisa memperjuangkan suara pemuda di sektor pendidikan, sektor UMKM, dan sektor pertanian,” kata Herman.
Hal yang sama diungkapkan oleh aktivis perempuan dan anak, Nur Fadhila Yani. Ia mengatakan apa yang dibeberkan oleh putra sulung Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman ini merupakan program yang luar biasa.
“Program ini sangat luar biasa karena dapat menampung segala gagasan, isu sosial dan mencari solusi bersama. Semoga Andi Amar bisa mewakili suara perempuan dan anak di Senayan,” ucap Nur Fadhila.
Sedangkan Takbir menyebut Andi Amar merupakan sebuah ikon pemuda Sulsel yang berani untuk mengambil langkah nyata untuk masyarakat. Ia menyebut Amar merupakan representasi anak muda untuk menyuarakan suara rakyat di Senayan.
“Semoga Andi Amar diberi mandat untuk mewakili pemuda Sulsel dan bisa mengintervensi segala kebijakan yang terkait dengan ketenagakerjaan, pemuda dan pertanian,” kata aktivis mahasiswa ini.
Diskusi yang menghasilkan sejumlah ide dan gagasan ini, dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari Komunitas Kecapi Maros, aktivis mahasiswa, komunitas wanita, dan komunitas disabilitas Maros.*