fbpx

Toraja Utara Satu-satunya Zona Hijau di Sulsel, Sejumlah Daerah Masih Zona Merah Covid-19

Populer

spot_img

ZONAKATA.COM – MAKASSAR Dari perkembangan terbaru situasi Covid-19 di Sulsel, menempatkan beberapa wilayah atau daerah yang masuk dalam zona berisiko tinggi.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh gugus tugas melalui indikator epidemiolog per tanggal 25 Agustus 2020 ada tujuh kabupaten/kota yang masuk zona merah atau wilayah dengan kategori resiko tinggi penularan Covid-19.

Toraja Utara Satu-satunya Zona Hijau di Sulsel, Sejumlah Daerah Masih Zona Merah Covid-19

Wilayah kategori resiko tinggi penularan Covid-19 yang dimaksud, diantaranya Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Luwu Timur, Sinjai, dan Kabupaten Sidrap.

Untuk wilayah yang dikategorikan masuk zona orange (resiko sedang) ada 12 Kabupaten/Kota yakni Kabupaten Bantaeng, Selayar, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Kota Parepare, Pinrang, Tana Toraja, Luwu, Kota Palopo dan Kabupaten Luwu Utara.

Selain zona merah dan orange, ada pula pemetaan zona kuning (resiko rendah) sebanyak empat daerah, yaitu Kabupaten Enrekang, Wajo, Bulukumba, dan Barru.

Sementara wilayah zona hijau atau daerah yang dianggap terkendali, baru satu daerah, yakni Kabupaten Toraja Utara.

Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengaku, pemetaan zona resiko penyebaran Covid-19 bersifat dinamis.

Penentuan wilayah itu mempertimbangkan berbagai indikator, salah satunya melihat perkembangan angka Rt tiap daerah.

“Indikator untuk menentukan zona merah itu ada tiga, yaitu indikator epidemiologi yang dilihat dari Rt, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Jadi masing-masing indikator itu ada itemnya dan diberi bobot. Semakin beresiko semakin rendah bobotnya,” kata Prof. Ridwan.

Dikatakan perubahan peta risiko zonasi itu sangat dinamis, berdasarkan indikator epidemiologi, sistem layanan kesehatan dan surveilans. Dengan begitu di zona manapun berada, protokol kesehatan harus tetap menjadi top prioritas dalam beraktivitas.

Untuk menekan laju penularan ini, Prof. Ridwan menegaskan penerapan protokol kesehatan menjadi langkah yang efektif saat ini. Kesadaran individu sangat diperlukan dalam aktivitasnya agar disiplin memakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak.

“Adanya kasus penularan Covid-19 di Sulsel, karena masih adanya warga yang tidak taat protokol kesehatan. Tingkat kepatuhan masih rendah. Apalagi transmisi atau penularan virus saat ini sudah antar komunitas,” kata Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini.

Menurutnya kasus Covid-19 kita sudah penularan tingkat komunitas. Pada penularan tingkat komunitas, walaupun tidak ada perpindahan penduduk, tapi transmisinya itu antar orang di wilayah itu sendiri. Jadi pemicunya interaksi intens antar satu dengan yang lain misalnya tanpa masker sehingga terjadi penularan.

Sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 ini, program trisula yang selama dijalankan juga terus dimaksimalkan. Program yang disebut sebagai tiga upaya pengendalian Covid-19, diantaranya, tracking massive, aggressive testing, hingga public health education.**

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Usai Melantik Ratusan Pejabat Ess III dan IV, Ombas Terancam Gagal Ikut Pilkada

ZONAKATA.COM - TORAJA UTARA  Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang menjadi sorotan usai melakukan pelantikan eselon III dan IV jelang...

Berita Lain