ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Salah satu tahanan Polsek Rantepao, Toraja Utara, Natan (21 thn) ditemukan tewas gantung diri dalam sel pada Sabtu 1 April 2023 pagi.
Masalah asmara diduga penyebab Natan mengakhiri hidupnya. Hal ini dikatakan Kapolsek Rantepao, AKP Haerudin saat ditemui di Rantepao Minggu (2/4/2023) sore.
“Natan kami amankan karena kasus penganiayaan terhadap orang tua pacarnya. Mereka cekcok karena hubungan Natan dan pacarnya berinisial AG tidak direstui pihak keluarga perempuan,” kata AKP Haerudin.
Haerudin mengatakan, Natan memukul ayah pacarnya. Akibatnya gigi korban sampai lepas.
Polsek Rantepao setelah menerima laporan kemudian mengamankan Natan di Bolu, Toraja Utara pada Jumat (31/3/2023) malam.
“Korban dipukul setelah cekcok, gigi korban patah. Kami segera amankan untuk mengantisipasi masalah mereka semakin besar, apalagi sudah melibatkan keluarga,” jelas Haerudin.

“Informasinya, Natan dan keluarga pacarnya sudah lama cekcok. Pacarnya AG juga sudah tidak mau melanjutkan hubungan asmara mereka, dan katanya Natan pernah ancam mau bunuh diri jika hubungan mereka diakhiri,” ucapnya.
Haerudin menjelaskan, Natan ditemukan tewas tergantung dalam sel menggunakan selimut. Dalam sel itu Natan bersama tiga orang tahanan lainnya.
Menurut Haerudin, sekitar pukul 03.00 Wita, salah satu tahanan melihat Natan duduk tertunduk di pojok Sel.
Tiga jam berikutnya, atau sekitar pukul 06.00 Wita, tahanan lain terbangun dan melihat Natan sudah dalam posisi gantung diri. Mereka lantas melapor ke Polisi yang berjaga.
“Jadi dalam sel itu luas, Natan ini pindah ke kamar sebelah. Jam 3 subuh tahanan lain lihat dia duduk terdiam, kemudian jam 6 pagi mereka liat Natan sudah tergantung pakai selimut. Selimut itu milik tahanan lain yang diambil oleh Natan,” ujar Haerudin.
Setelah ditemukan kata Haerudin, pihaknya tak langsung melepas selimut yang terikat di leher korban. Melainkan menghubungi dokter rumah sakit dan pihak Polres Toraja Utara.
“Kami tidak sentuh hingga dokter rumah sakit dan dari Polres datang periksa, setelah itu jenazah dibawah ke RS Elim,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, kematian Natan ini tidak diketahui pihak keluarga. Kabar meninggal diketahui setelah paman Natan bernama Rupang datang membesuk di Polsek Rantepao.
“Informasi Polsek meninggal sekitar jam 4 pagi, tapi saya diberitahu setelah datang jam 10 pagi membesuk di Polsek, saat itu jenazah Natan sudah berada di rumah sakit,” kata Rupang.
Pihaknya pun tidak percaya atas kematian Natan dikarenakan bunuh diri. Apalagi saat ditemukan di dalam sel, lutut Natan menyentuh lantai.
Pihaknya juga mempertanyakan terkait Natan yang dibawah ke rumah sakit dua kali dalam kondisi sudah meninggal dunia.
“Itu berdasarkan foto yang diperlihatkan pihak Polsek kepada saya, dan herannya siapa yang memberi Natan selimut, yang digunakan gantung diri,” ujarnya.
“Soal bunuh diri kami tak percaya begitu saja, karena anak ini saya yakin tidak senekat itu,” ungkapnya.
Rupang menambahkan, pada Jumat malam saat cekcok dengan keluarga pacarnya, Natan juga dipukuli bahkan dikeroyok.*