ZONAKATA.COM – TANA TORAJA Kisah mengharukan terjadi di Lembang Batualu Selatan, Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten Tana Toraja. Dua pria pengantar barang dari sebuah perusahaan ekspedisi, Haidir dan Putra, tersesat di hutan pinus saat hendak mengantar paket buku ke daerah pelosok.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam, 4 Juli 2025. Berangkat dari arah Marinding, Kecamatan Mengkendek, keduanya mengandalkan aplikasi Google Maps sebagai petunjuk arah. Namun tanpa disadari, rute yang diambil membawa mereka keluar dari jalan utama dan masuk ke kawasan hutan pinus yang rimbun dan terpencil.
Nasib malang menimpa mereka ketika mobil pick-up yang digunakan terjebak lumpur di tengah hutan. Tidak bisa bergerak maju maupun mundur, Haidir dan Putra terpaksa bermalam dalam kondisi gelap, dingin, dan penuh ketidakpastian.
Warga setempat yang mencurigai keberadaan dua orang asing di tengah hutan kemudian melapor kepada Kepala Lembang Batualu Selatan, Pradyan Rizky Londong Allo. Awalnya, mereka menduga dua pria itu merupakan pelaku pencurian yang mengincar rumah ibadah di wilayah tersebut.
Kepala Lembang yang sigap merespons laporan warga segera menuju lokasi. Ia mendapati Haidir dan Putra dalam kondisi lelah dan kebingungan. Setelah dimintai keterangan, keduanya menjelaskan bahwa mereka hanya tersesat saat hendak mengantar bantuan buku perpustakaan untuk Lembang Batualu Selatan.
Melihat kondisi mereka, Kepala Lembang menunjukkan empati. Ia memberikan makanan dan mengajak keduanya bermalam di rumahnya untuk beristirahat.
“Sopirnya sempat cerita, dia nekat antar buku malam-malam karena anaknya sedang sakit di Masamba. Dia ingin segera pulang setelah kiriman ini selesai, karena mereka juga baru bisa terima gaji kalau barang sudah sampai,” ungkap Pradyan.
Keesokan harinya, warga bersama Kepala Lembang bergotong royong mengevakuasi mobil yang terjebak agar bisa kembali melanjutkan perjalanan.
Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan aplikasi navigasi di wilayah terpencil, sekaligus menjadi bukti nyata nilai-nilai gotong royong dan kepedulian yang masih kuat di tengah masyarakat Toraja.