fbpx

Sekolah di Awan Rantekarua Kekurangan Tenaga Pengajar, Mahasiswa PKBMT Turun Mengajar

Populer

spot_img

ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Setelah libur lebaran, siswa- siswi di Toraja Utara kembali mengikuti pertemuan tatap muka di sekolah.

Salah satunya di kelas jauh SDN 4 Awan Rantekarua yang terletak di daerah perbatasan terpencil kurang lebih 40 kilo meter jauhnya dari ibu kota Kabupaten Toraja Utara, tepatnya di Daerah Transmigrasi Dusun Limbong Dewata, Desa Batu Lotong, Kecamatan Awan Rantekarua.

Proses belajar mengajar di kelas jauh SDN 4 Awan Rantekarua kembali berjalan sebagai mana mestinya setelah libur lebaran, meskipun sekolah tersebut hanya memiliki dua orang tenaga pengajar untuk enam kelas.

Kedua tenaga pengajar tersebut masing-masing masih berstatus Tenaga Kontrak Daerah dan Tenaga Suka Rela, yakni Silva Paranggai M.Pd dan Yospina Lamba S.Pd.

Melihat kondisi tersebut, Puluhan anggota Perkumpulan Keluarga Besar Mahasiswa Toraja (PKBMT) Politeknik Pertanian Negeri Pangkep menyempatkan diri untuk membantu mengajar dan menginspirasi siswa-siswi di sekolah tersebut, melalui program kerja Bakti Sosial Eksternal.

Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar Mahasiswa terlebih dahulu membagikan masker untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

Selain mengajar dan menginspirasi, puluhan mahasiswa tersebut juga menghibur siswa-siswi dengan berbagai games seperti lomba karung dan lomba kelereng berhadiah.

Mereka juga membagikan alat tulis dan perlengkapan kebersihan berupa sapu, sendok sampah dan Keranjang sampah.

Selain itu, Mahasiswa juga melakukan pembenahan dengan cara mengecat pagar yang mengelilingi areal sekolah.

Ia mengisahkan kondisi sekolah tempatnya mengajar, selama ini hanya dua orang tenaga pendidik yang mengajar enam kelas setiap harinya, padahal menurut mereka di sekolah induk SDN 4 Awan Rantekarua memiliki banyak guru yang berstatus ASN.

“Kami berharap kepada pemerintah supaya ada penambahan tenaga pendidik karena kami disini hanya ada 2 tenaga pendidik,” kata Silva.

Meski minim sarana dan prasarana di sekolah namun kedua guru di sekolah tersebut tetap semangat mengajar.

“Sarana dan prasarana sekolah masih minim bahkan sudah tidak layak seperti atap dan pintu-pintu sekolah, yang kondisinya harus diganti,” ucap Silva.

Hanya saja minimnya sarana dan ptasarana di sekolah itu bahkan sudah rusak membuat mereka seringkali kecuriann.

“Kami sering kecurian barang-barang atau perlengkapan sekolah karena pintu kami yang sudah rusak,” ujar Silva.

Sekolah kelas jauh ini tidak jauh letaknya dari salah satu perkebunan kopi terbesar yang ada di Toraja Utara, yang seharusnya turut andil dalam memperhatikan mutu pendidikan warga setempat melalui CSR perusahaan.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Warga Toraja Tewas Dibacok OTK di Yahukimo Papua

ZONAKATA.COM - PAPUA Warga sipil kembali menjadi korban keganasan orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua. Korban ialah...

Berita Lain