Rumah Ekolongi Parepare Gelar Sekolah Sungai

Populer

ZONAKATA.COM – PAREPARE, Sejumlah komunitas yang tergabung dalam wadah Rumah Ekolongi, menggelar kegiatan sekolah sungai di Embung Marilaleng, Lappa’ Anging, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Parepare, pada Sabtu (10/12/2022) siang.

Kegiatan yang dikemas dengan sharing session ini, mengangkat tema “Rasa dan Asa Untuk Sungaiku”, dan menghadirkan pembicara Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (Kabid OP) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Sulawesi Selatan, Nalfian, Camat Bacukiki Saharuddin, dan dipandu oleh Ikhwan Dento, praktisi Sekolah Sungai Rammang-rammang Maros.

Kabid OP BBWS Pompengan Sulawesi Selatan, Nalfian mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, terutama sumber daya air. Bahkan menurutnya, Sekolah Sungai yang digagas oleh Rumah Ekolongi Parepare ini, diminta langsung oleh Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, untuk menjadi salah satu komunitas binaannya.

Rumah Ekolongi Parepare Gelar Sekolah Sungai

“Tadi sebelum saya berangkat ke sini (Embung Marilaleng) untuk mengikuti kegiatan yang digagas oleh Rumah Ekolongi ini, Kepala Balai Pompengan meminta agar komunitas ini bisa menjadi binaan kita, bahkan kalau bisa dipersiapkan untuk mengikuti lomba Komunitas Peduli Sungai tingkat Nasional,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Nalfian juga memaparkan, soal tupoksi serta tanggungjawab BBWS Pompengan, mulai dari pengelolaan sumber daya air, konservasi sumber daya air, dan pengendalian daya rusak.

Rumah Ekolongi Parepare Gelar Sekolah Sungai

“Tugas-tugas besar kami di Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan, adalah pengelolaan sumber daya air, salah satunya adalah Embung Marilaleng ini, mulai dari pembangunan, pengoperasian serta pemeliharaannya. Dan yang menjadi permasalahan setelah saya melihat langsung kondisi di Embung Marilaleng, adalah adanya sedimentasi, itu menjadi catatan yang kami akan laporkan,” jelasnya.

Kabid OP BBWS Pompengan ini juga memaparkan, persoalaan sedimentasi yang terjadi di Embung Marilaleng saat ini, penanganannya itu harus dilihat secara utuh atau dari hulu ke hilir, dan untuk melakukan pengerukan, itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Kami berharap, kita bisa mengambil peran masing-masing dan membangun sinergitas dengan semua pihak untuk penanganan soal sedimentasi ini, karena kalau kita berbicara soal sedimentasi, itu  harus kita lihat secara utuh atau dari sektor hulu, tengah hingga ke hilir. Sebab jika kita ingin melakukan pengerukan, itu membutuhkan biaya yang cukup besar,” harapnya.

Sementara Camat Bacukiki, Saharuddin mengatakan, keberadaan Embung Marilaleng yang sumber airnya dari Sungai Lawalane ini, sangat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama untuk areal persawahan yang luasnya sekira 400 hektare, serta untuk pengembangan sektor pariwisata yang juga bisa memberi efek positif bagi masyarakat.

“Perlu saya sampaikan bahwa, keberadaan Embung Marilaleng ini sangat memberi manfaat, terutama bagi masyarakat sekitar yang bertani, jika dulunya hanya bisa panen padi satu kali dalam setahun, kini sudah bisa dua kali panen padi dalam setahun ditambah dengan tanaman palawija, dan saat ini kami juga sementara berupaya untuk pengembangan ke sektor pariwisata,” ungkapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Komunitas Rumah Ekolongi Parepare, Wardi Basra mengatakan, komunitas yang dibentuknya ini, diharapkan bisa memberi andil yang cukup besar untuk pelestarian sumber daya air terutama sungai.

“Kami berharap, keberadaan dan pelibatan komunitas Rumah Ekologi ini, bisa memberi andil bagi pelestarian sungai dan lingkungannya, dan mengajak komunitas lainnya, baik itu pecinta alam, pelestari lingkungan serta komunitas lainnya, untuk sama-sama ambil bagian sesuai peran dan fungsi masing-masing,” harapnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

spot_img

Jelang Bulan Mamase Perbaikan Jalan Wisata ke Tondok Bakaru Digenjot

ZONAKATA.COM - MAMASA   Pemerintah Kabupaten Mamasa melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mempercepat pembenahan jalan wisata menuju...

Berita Lain