ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Menindaklanjuti hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara mengadakan HLM TPID Tahun 2025.
Pertemuan ini menjadi langkah konkret dalam pengendalian inflasi daerah serta bagian dari antisipasi risiko inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha, masa liburan sekolah, dan musim upacara adat di Toraja Utara.
Rapat dipimpin oleh Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong bersama Wakil Bupati Andrew Branch Silambi dilaksanakan di Café Pleton, Rantepao, Senin (2/6/2025).
Hadir pula Dandim 1414 Tana Toraja Letkol ARM Bani Kelana Sepang, Kapolres Toraja Utara AKBP Stephanus Luckyto A.W., Sekretaris Daerah Salvius Pasang, serta sejumlah kepala OPD terkait.
Sekda, Salvius Pasang yang juga menjabat Ketua Harian TPID Toraja Utara menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau kondisi inflasi terkini di daerah dan menyusun langkah antisipatif menghadapi HBKN Idul Adha, masa libur sekolah, serta musim upacara adat.
“Secara umum, IPH (Indeks Perubahan Harga) Toraja Utara mengalami peningkatan pada Maret 2025, yang berarti terjadi inflasi. Namun, sejak April hingga Mei, IPH mengalami penurunan, yang menunjukkan adanya deflasi,” jelas Salvius.
Penurunan ini, lanjutnya, dipengaruhi oleh panen raya beras di berbagai daerah, serta panen cabai rawit oleh petani lokal. Harga daging ayam ras juga mengalami penurunan.
Namun, menjelang akhir Mei hingga Juni, harga komoditas mulai menunjukkan kenaikan seiring persiapan HBKN, liburan sekolah, dan upacara adat. Oleh karena itu, keseimbangan antara pasokan dan permintaan perlu dijaga agar harga tetap stabil.
Salvius juga memaparkan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan TPID dalam pengendalian inflasi daerah, antara lain:
Mengidentifikasi kecenderungan bulan-bulan rawan inflasi sebagai dasar penyusunan program pengendalian.
Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), yang telah dilakukan sebanyak tujuh kali selama tahun berjalan, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya.
Survei harga harian yang dilaporkan secara rutin melalui aplikasi.
Sidak pasar secara mendadak; salah satu temuan signifikan adalah adanya distributor minyak goreng yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yang langsung ditindaklanjuti oleh Kapolres, dan selisih harga dikembalikan ke kas negara.
Rapat koordinasi mingguan dan laporan triwulanan ke provinsi dan Kemendagri.
Gerakan Menanam Padi Serempak.
Gerakan Menanam Cabai di pekarangan rumah.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Frederik Victor Palimbong yang akrab disapa Dedy Palimbong menegaskan bahwa pengendalian inflasi adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.
“Inflasi yang tidak terkendali bisa berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Jika inflasi naik hingga 5–7%, hal ini dapat meningkatkan angka kemiskinan. Oleh karena itu, kita semua harus berperan aktif dalam pengendaliannya,” ujar Bupati.
Ia juga menyampaikan rencana pelaksanaan HLM kedua pada awal Juli mendatang, sekaligus mengajak seluruh OPD untuk fokus menangani isu inflasi secara konkret.
Selain itu, menjelang Hari Ulang Tahun Kabupaten Toraja Utara, Bupati mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan demi kenyamanan para tamu yang datang.
“Mari kita rumuskan bersama langkah-langkah konkret pengendalian inflasi serta menyusun roadmap antisipasi menjelang HBKN, libur sekolah, dan musim upacara adat,” pungkas Dedy Palimbong.
Risna