ZONAKATA.COM – MAKALE Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tana Toraja dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) digelar di gedung Tammuan Mali Makale, Sabtu (19/3/2022).
Musrenbang dibuka Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung. Theo mengatakan, musrenbang ini untuk mensinkronkan semua usulan masyarakat melalui berbagai sektor kebutuhan.
Tujuannya agar dapat disinergikan dengan penanggung jawab sektor, yakni OPD. Selain itu, agar disesuaikan dengan 20 program prioritas unggulan untuk tahun 2023.
“Forum tahunan ini juga sebagai wahana untuk saling berkoordinasi dan mensinergikan program perencanaan pembangunan yang melibatkan seluruh stakeholder,” ucapnya.
Theo juga menyebut bahwa musrembang tersebut untuk menyatukan visi. Ia meminta tak ada visi lain, selain Tana Toraja bangkit, produktif, tangguh untuk menyongsong tatanan hidup baru.
“Visi kita satu, yang ada di RPJMD, tak boleh ada yang lain. Sehingga hari ini kita hadir untuk menyamakan persepsi dan pemahaman kita,” ungkapnya.
Musrenbang ini megusung tema “Pemantapan Pemulihan Ekonomi Sosial Budaya yang Inklusi Melalui Pembangunan Manusia Produktif dan Berdaya Saing“.
Menurut Theo, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk kebangkitan ekonomi melalui sektor pariwisata.
Sehingga ia akan membangun atau membentuk berbagai sektor guna mendukung pengembangan pariwisata. Hal tersebut termasuk untuk persiapan pariwisata Tana Toraja dalam menyambut perpindahan ibu kota negara.
“Kita taglinenya tetap pariwisata, tapi dengan membangun berbagai sektor yang mendukung. Sehingga bagaimana pariwisata kita menjadi prespektif kebangkitan ekonomi. Kemudian bagaimana mempersiapkan masyarakat kita menghadapi perkembangan pariwisata kedepan, terutama perpindahan ibu kota negara nantinya,” ucapnya.
Dalam Musrembang ini, juga dipaparkan 20 program unggulan dan prioritas Tana Toraja.
Theo mengaku 20 program ini berkualitas. Ia tak ingin program yang instan. Selesai hari ini, besok sudah tidak ada.
“Kita tidak mau lagi program-program yang sifatnya instan. Hari ini selesai terus kedepannya sudah tidak ada, kita tidak mau itu. Tanpa keraguan, 20 program ini telah kita persiapkan dengan baik,” ujarnya.
Musrenbang ini juga dihadiri Kepala Dinas Kominfo Sulsel, Amson Padolo yang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Amson memaparkan, bahwa musrenbang merupakan forum dialog antara seluruh pemangku kepentingan pembangunan.
Sekaligus penyampaian rencana RKPD 2023 yang memuat arah kebijakan, program dan kegiatan strategis.
Selain itu menjadi indikatif pembiayaan yang bertujuan untuk penyelarasan dan sinkronisasi program kegiatan pembangunan daerah.
Di mana, sasaran dan prioritasnya untuk pembangunan di kabupaten, provinsi hingga nasional.
“Sehingga kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para bupati, walikota dan seluruh pemangku kepentingan pembanguan. Atas segala dukungan, kontribusi dan sinergitasnya dalam pemerintahan dan pembangunan untuk mewujudkan Sulawesi Selatan yang lebih sejahtera,” ungkapnya.
Untuk diketahui, 20 program unggulan prioritas Tana Toraja telah dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Diantaranya :
- Bantuan sosial kepada masyarakat miskin terdampak Covid-19.
- Stimulus modal usaha untuk percepatan pemulihan roda ekonomi.
- Perluasan akses jaringan, seluler menjangkau 80 persen wilayah.
- Pendidikan dan kesehatan gratis.
- Beasiswa S1 dan S2 bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga yang kurang mampu.
- Program layanan publik prima untuk urusan-urusan perizinan dan administrasi kependudukan.
- Program penataan enam kota kecamatan (Buakayu, Bittuang, Rembon, Rantetayo, Sangalla, dan Ge’tengan-Mebali).
- Program Lembang (Desa) dan Kelurahan Mandiri.
- Program masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera.
- Perbaikan infrastruktur, fasilitas umum, fasilitas sosial, lembang, kelurahan, kecamatan dan kota.
- Peningkatan produksi komoditas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan air tawar.
- Program inovasi pariwisata dan revitalisasi kearifan adat dan budaya.
- Pelestarian sumber daya alam dan keanekaragaman hayati asli daerah.
- Pemberdayaan peran perempuan, pemuda-mahasiswa, pers, lembaga keagamaan, adat dan sosial kemasyarakatan.
- Program Tana Toraja bersih, asri, elok, nyaman dan aman.
- Program birokrasi (ASN) peduli dan berkinerja tinggi.
- Program bina iman dan amal bakti kesetiakawanan sosial.
- Pengembangan ekonomi kreatif.
- Pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.
- Tana Toraja sebagai icon “eco culture tourism Sulawesi Selatan”.(*)