fbpx

Inovasi ‘Layar Hatiku’ Antarkan Andi Asman Raih Tanda Kehormatan Presiden

Populer

spot_img

ZONAKATA.COM – BONE Dimulai dari jabatan camat hingga melahirkan inovasi layar hatiku. Hal itu yang mengantarkan Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman, meraih tanda kehormatan dari Presiden Jokowi.

Diketahui Penghargaan Satya Lencana Wira Karya diserahkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo pada pembukaan PENAS Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI 2023 di Kota Padang, Sabtu, 10 Juni lalu.

Andi Asman menceritakan bagaimana perjalanannya meraih tanda kehormatan presiden tersebut. Berawal saat dirinya dilantik menjadi Camat Barebbo pada 12 Mei 2016 lalu.

Saat itu, Kecamatan Barebbo melalui Desa Lampoko, ditunjuk mewakili Bone pada lomba P2WKSS. Sehingga hal itu membuatnya berpikir tentang inovasi yang akan dilahirkan.

“Langkah awal yang saya lakukan adalah langsung membentuk tim kerja beranggotakan 72 orang. Didalamnya ada unsur TNI-Polri, unsur pendidikan, keagamaan, dan kesehatan, termasuk penyuluh,” ucapnya.

Inovasi 'Layar Hatiku' Antarkan Andi Asman Raih Tanda Kehormatan Presiden

Memulai terobosan tersebut Andi Asman berpikir, jika yang ditonjolkan terkait tata ruang (Penataan pemukiman dan kebersihan), maka Bone pasti kalah dengan Makassar, Parepare, dan Bantaeng yang saat itu juga masuk enam besar.

Oleh karena itu, Andi Asman mencoba sektor lain. Pilihannya adalah bagaimana memberdayakan perempuan agar bisa membantu perekonomian keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Alhasil dari terobosan tersebut yang paling menonjol adalah sektor pertaniannya yakni bagaimana melakukan gerakan pemanfaatan lahan pekarangan. Berkat hal tersebut nilai yang diperoleh Kabupaten Bone jauh mengungguli kabupaten kota lainnya, sehingga pada saat itu Desa Lampoko keluar sebagai juara 1 lomba P2WKSS tingkat provinsi.

“Satu yang saya tonjolkan kala itu, bagaimana ibu rumah tangga ini bisa produktif dengan memanfaatkan kawasan yang ada menjadi lahan produktif. Kita terus melakukan pendampingan, mulai dari pengolahan lahan hingga produksi,” ucapnya.

Dari gerakan pemanfaatan lahan pekarangan itupula Andi Asman juga mendapat penghargaan khusus dari Bupati Bone berupa pin emas yang diraih empat kali berturut-turut.

“Kita kolaborasi dengan semua stakeholder. Kemudian kita tetapkan Lampoko menjadi istana sayur, dan kita terapkan pemanfaatan lahan pekarangan itu juga di semu desa di Kecamatan Barebbo,” ucapnya.

Prestasi Andi Asman tak berhenti disitu. Saat diangkat menjabat Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Bone, disinilai inovasi layar hatiku tercetus. Inovasi tersebut dicetuskannya saat mengikuti Diklatpim atau Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) 2 angkatan VII yang digelar LAN RI Makassar pada April 2021 lalu.

Proyek perubahan ini merupakan upayanya meminimalisir daerah rawan pangan. Data Tahun 2020, terdapat 61 desa rawan pangan di Bone, kemudian berkurang menjadi 18 desa pada 2021 hingga kemudian Bone ditetapkan menjadi daerah tahan pangan.

“Hasilnya, inovasi Andi Asman menjadi salah satu yang terbaik dan dianugerahi penghargaan dari LAN RI atas inovasi tersebut,” katanya.

Pengentasan keluarga rawan pangan dilakukan Andi Asman melalui inovasi layar hatiku, dengan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif.

Termasuk Bone mendapat suntikan dari Bank Sulselbar melalui dana CSR berupa green house skala besar dan bantuan mobil operasional untuk penyaluran bibit dari green house ke masyarakat.

“Saya kemudian mencetuskan inovasi layar hatiku dan kita bentuk lagi tim kerja. Yang terlibat didalamnya, mulai dari Bulog, TNI Polri, kesehatan dan penyuluh. Hingga kemudian mendapat penghargaan terbaik 1 diklatpim. Karena berhasil mengintervensi dari desa rawan pangan menjadi tahan pangan. Dan ada pelopor desa ketahanan pangan dan 372 desa kita bentuk pos satgas penyuluh desa terpadu. Kita juga ada rumah rujukan. Saat ini rumah rujukan selain di Desa Lampoko, juga kita bentuk di Lappacenrana Kecamatan Bengo, Kahu, Salomekko, dan Kajuara,” jelasnya.

Termasuk membentuk pelopor ketahanan pangan desa yang beranggotakan 20 orang setiap desa dengan total keseluruhan anggota mencapai enam ribu orang lebih.

“Kita berharap seluruh masyarakat petani agar meniru atau melihat kawasan rujukan yang sudah dibentuk. Saya juga meminta seluruh penyuluh di Bone dan seluruh pendamping serta kader desa, untuk bersama-sama melakukan pendampingan ke petani, mendorong kesejahteraan seluruh masyarakat dan petani melalui sektor pertanian. Saya berharap jangan terputus pendampingan, kita galakkan edukasi ke petani. Karena petani adalah ujung tombak kita mendorong peningkatan produksi pertanian di Bone,” tandasnya.*

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Bantah Dukungan ke Danny-Azhar, Nurdin Abdullah: Fokus Urus Bisnis Saja

ZONAKATA.COM - MAKASSAR   Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) PERIODE 2018-2021, Prof. Nurdin Abdullah (NA), memberikan klarifikasi terkait klaim dukungan...

Berita Lain