ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA, Perayaan Hari Tari (HTD) 2023 di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan dibuka di Lapangan Bakti, Kecamatan Rantepao, Selasa (27/6/2023).
Dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI, Ni Made Ayu Marthini, Duta Besar Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah, Anggota DPD RI, Lily Amelia Salurapa, Rektor UPH Bapak Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc dan Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong.
Hadir pula Ketua Toraja Tourism Board, Panca Sarunggu, Ketua Dewan Pengarah Toraja Tourism Board, William Sabandar, perwakilan Dinas Pariwisata Pemprov Sulsel dan Ketua Masata DPC Toraja Utara, Damayanti Batti.
Ketua Panitia HTD 2023, Novita Lepong menyampaikan Hari Tari Dunia telah dua kali berturut-turut digelar di Toraja Utara yang bertujuan memperkenalkan budaya seni tari sebagai bentuk silaturahmi pekerja dan pelaku seni.
“Seni tari elemen penting dalam menunjang pariwisata, beragam acara event HTD ini diharapkan dapat menciptakan budaya dan berjalan dengan khidmat,” ungkapnya.
Novita tak lupa menyampaikan terima kasih atas partisipasi para sponsor dan donatur, berharap kegiatan terus berlanjut dan pemerintah daerah dapat support.
Panitia menyiapkan pertunjukan tari sesuai tema perayaan HTD 2023 yakni ‘Toraja Bercerita’ yang penampilkan cerita rakyat Batingna Lebonna, Eran Dilangi’ dan Tengkoasik yang dibawakan beberapa sanggar tari Toraja, Sabang, Makassar, Bulukumba dan Luwu.
Berlangsung selama dua hari mulai tanggal 26 sampai 27 Juni 2023 yang dimulai pukul 17.00 Wita hingga selesai.
Ketua Masata Toraja Utara, Damayanti Batti sebagai penggagas HTD 2023 mengatakan bentuk kegiatan sebagai bagian dalam mendukung mendukung pekerja seni khususnya tari.
“Tahun ini kami usahakan menjaga kualitas pertunjukan walau penuh keterbatasan, kami harap pemerintah daerah dapat support dengan baik di tahun berikutnya,” ucap Damayanti.
Sementara Ni Made Ayu Marthini menyaksikan pertunjukan mengapresiasi panitia yang berasal dari pekerja seni yang telah mengangkat budaya daerahnya sebagai basis dari sektor pariwisata.
“Kami di Kemenparekraf ingin budaya Toraja dibangun sebgaai brand yang dinikmati dan dijaga, soal budaya Toraja harus kita jaga bersama dan manfaatkan itu demi kemakmuran masyarakatnya,” ungkapnya.
Lanjut Ni Made, HTD 2023 dianggap penting karena menampilkan seni tari pertunjukan sehingga perlu didukung pemerintah dan dilestarikan terus menerus.
Mewakili Pemkab Toraja Utara, Wabup Frederick Victor Palimbong mengajak pelaku seni tari untuk terus mendukung pemerintah dalam pembangunan pariwisata Toraja.
“Masata bagian dari penta-helix dan kontribusi pengembangan wisata, apalagi tahun ini HTD mengangkat teman Toraja bercerita sebagai bentuk pertunjukan tari dan cerita rakyat yang dituliskan kepada generasi kita,” ujar Dedi.
Ia menitip pesan semangat kepada penyelenggara dan panitia HTD kedua inj dan berjalan dengan baik dan lancar.
“Terpenting berdampak bagi pariwisata Toraja Utara, kita boleh bangkit kembali dan lebih jaya lagi,” tutup Dedi.
Cerita rakyat Lebonna dibawakan oleh sanggar tari dari Opera Lebonna Makassar, pertunjukan cerita rakyat lainnya dibawakan dari beberapa daerah.
Kegiatan malam ditutup dengan penampilan musik dari gabungan musisi Toraja yang di kelilingi stand UMKM dan kuliner. (*)
Ris/ZK