ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA, Direktorat Standardisasi Kompetensi Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mengelar sosialisa selama tiga hari berturut-turut di Toraja, Sulawesi Selatan.
Satu hari Hotel Metro Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja dan dua hari di Hotel Misiliana, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara.
Hari ketiga digelar Sosialisasi Standarisasi Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata di Hotel Misiliana, Sabtu (22/7/2023).
Mewakili Kemenparekraf RI, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda, Yudistiro Bayu Aji sebagai mitra kerja DPR RI Komisi X berharap sosialisasi dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi peserta.
Peserta yang berasal dari pelaku pariwisata, UMKM, perhotelan, mahasiswa dan lainnya diikuti 100 orang pada hari ketiga itu.
Narasumber kegiatan yakni pelaku pariwisata sekaligus owner UMKM Katokkon bahan kain Sarita (gambar bercerita) di Makale bernama Merda Mangayun.
Anggota DPR RI Komisi X Fraksi NasDem, Eva Stevany Rataba (ESR) sebagai wakil rakyat di gedung Senayan dan mitra kerja Kemenparekraf RI membuka sosialisasi secara resmi.
Pada sambutannya, ESR menjelaskan berbicara pariwisata maka ada pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penghasil devisa tertinggi di Indonesia.
“Mewujudkan itu tidak terlepas dari upaya pelaku pariwisata dan saya sangat apresiasi telah memberi dampak terbaik untuk penghasilan ekonomi daerah, termasuk di Toraja,” ujarnya.
Lanjut Eva, pariwisata juga tidak terlepas dari Sumber Daya Masyarakat (SDM) apalagi di Toraja pariwisatanya memberi peluang kepada masyarakatnya sendiri.
Ia berharap melalui Sosialisasi Standarisasi Kompetensi SDM Pariwisata agar materi yang disampaikan narasumber dapat diterima dan memberi manfaat serta pengetahuan terkait kepariwisataan dan peluangnya bagi masyarakat termasuk peserta.
“Saya bersyukur menjadi mitra Kemenparekraf, karena dapat bersinergi dan membangkitkan pariwisata di Toraja, kita juga menyambut peluang khususnya dalam hal pariwisata dan ekonomi kreatif,” pungkas Eva.
“Kita bangga jadi masyarakat Toraja dan mempromosikan daerah kelahiran kita, kita cinta dan bangga daerah, kearifan lokal banyak tinggal bagaimana kita membantu dan ciptakan karya,” tutupnya. (*)
Ris/ZK