ZONAKATA.COM – MAKASSAR Salah satu Relawan Andalan-Hati, Firman, melaporkan calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 01, Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto, atas dugaan pelanggaran ujaran kebencian. Laporan tersebut disampaikan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel, Senin (14/10/2024).
Firman menjelaskan bahwa laporan itu didasarkan pada dugaan ujaran kebencian yang disampaikan Danny Pomanto saat kunjungannya di Pantai Labombo, Kota Palopo. Dalam video yang beredar luas di grup WhatsApp, Danny Pomanto diduga mengajak masyarakat untuk tidak memilih pasangan calon nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi.
“Kami mendapatkan rekaman video yang beredar di beberapa grup WhatsApp. Di dalamnya, Cagub nomor 01 mengajak masyarakat untuk tidak memilih pasangan calon nomor urut 02 dengan alasan menyelamatkan Sulsel dari sisi moral, kemampuan, dan intoleransi,” kata Firman.
Firman menambahkan bahwa dugaan ujaran kebencian tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan dalam tahapan Pilkada serentak ini. Perbuatan Danny Pomanto diduga melanggar ketentuan Undang-Undang Pemilu, Pasal 187 ayat (2) Jo Pasal 69 huruf b dan c tentang larangan kampanye.
“Dalam tahapan Pilkada ini, seharusnya para calon memberikan contoh politik yang cerdas kepada masyarakat, bukan membuat kegaduhan atau menghasut dengan ujaran kebencian terhadap rivalnya,” tegas Firman.
Sementara itu, salah satu anggota Tim Hukum Andalan-Hati, Mustandar, menekankan bahwa momentum kampanye seharusnya digunakan oleh pasangan calon untuk mengedukasi masyarakat tentang politik yang mencerdaskan, sekaligus mensosialisasikan visi dan misi masing-masing calon.
“Pasangan calon seharusnya menyampaikan gagasan dan visi misi, bukan saling menjatuhkan atau menjelekkan lawan politik. Kami sangat keberatan dengan fitnah yang dilontarkan kepada calon nomor 02. Semua yang diutarakan itu adalah kampanye hitam dan tidak benar,” jelas Mustandar.*