fbpx

Cerita Korban KKB Papua, Terjun Kedalam Jurang Sejauh 300 Meter, Selamat Karena Bisikan Ghaib

Populer

spot_img

ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Nelson Sarira Sirappa (21 tahun), satu-satunya korban selamat insiden pembantaian KKB di Papua sudah tiba di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (15/3) pagi.

Diketahui delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika, (PTT) dibantai hingga tewas oleh KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua saat tengah memperbaiki tower BTS 3 di Beoga pada insiden 2 Maret 2022.

Penyerangan terjadi pada Rabu (2/3) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, kamp karyawan telekomunikasi didatangi 10 orang anggota KKB yang kemudian membantai delapan karyawan, hanya Nelson Sarira selamat setelah nekat terjun ke jurang bebatuan sejauh 300 meter.

Setelah diselamatkan menggunakan helikopter, Nelson Sarira menjalani perawatan medis dan psikologis akibat trauma atas kejadian itu selama sepekan di Kabupaten Mimika, Papua.

Pasca menjalani pengobatan, Nelson berangkat dari Mimika ke Kota Makassar, Senin (14/3) kemarin, dan melanjutkan perjalanan ke Toraja Utara menggunakan transportasi bus pada malam hari.

Dijemput keluarga di terminal bus Bua Tallulolo, kemudian melanjutkan perjalanan 15 menit menuju kampung halaman di Tongkonan Bamba, Lembang Sangkaropi, Kecamatan Sadan, Toraja Utara.

Gunakan mobil hilux merah dengan pajangan spanduk bertuliskan selamat datang pejuang telekomunikasi, disambut dengan pelukan, isak tangis dan haru dari kedua orang tua, saudara dan rumpun keluarga Tongkonan (Rumah Adat Toraja).

Keluarga besar melakukan ucapan syukur bersama atas keselamatan sekaligus kedatangan Nelson di kampung, dan pasca penyambutan serta foto bersama, Nelson Sarira berbincang santai bersama awak media.

Ia bercerita sudah hampir setahun kerja di Papua, setelah pada tahun 2021 mengikuti kakaknya kerja di Puncak dan diajak bekerja memasang tower program pemerintah pusat di pedalaman Papua.

Nelson menyebut nama rekan kerjanya yang tewas dibantai KKB yaitu Bona asal Palu yang mengajarinya cara bekerja menggunakan alat dan memasang CCTV di tower yang sudah hampir rampung itu

Bukan hanya itu, Alm. Bona yang beristrikan orang Toraja itu juga mengajari Nelson cara menggunakan CCTV dipasang di tower disaat darurat dan ingin meminta pertolongan.

“Pesan bagi keluarga Bona yang sudah tiada, agar keluarganya diberi kekuatan, ketabahan dalam menghadapi situasi sulit ini,” ucap Nelson sambil meneteskan air mata mengingat rekannya Bona.

Terkait bisikan di telinga Nelson Sarira yang sempat viral di media sosial saat bersembunyi dua malam dibawah jurang 300 meter itu, Ia mengakui mengikuti kata-kata bisikan itu dan akhirnya bisa selamat.

“Karena saya takut sekali, tidak ada jalan lain selain terjun ke bawah jurang yang kurang pohon, saya bersembunyi dan seperti ada yang membisik, saya mendengar suara ditelinga,” ungkapnya.

Suara ditelinga Nelson menuntunnya untuk naik ke atas Puncak, tempatnya tinggal bersama delapan rekannya yang sudah tewas dibunuh dan dibantai secara brutal oleh KKB.

“Suara itu bilang kamu harus naik keatas, sembunyi disitu dan diam, sampai berapa jam saya memikirkan akhirnya saya ikuti dan bisa hidup sampai saat ini, saya bisa selamat dari maut,” pungkas Nelson.

Saat tiba di Kota Makassar pukul 11.00 Wita Senin (14/3) kemarin, Nelson mengaku senang sekali karena akan bertemu Bapak, Ibu dan saudaranya serta semua rumpun keluarga di Sangkaropi.

“Tiba di kampung saya kembali semangat melihat wajah-wajah keluarga, terima kasih sudah disambut,” tutupnya.

Saat ini Nelson sedang dalam pengobatan dan pendampingan keluarganya di kampung halaman, karena masih merasakan sakit di tubuhnya terutama bagian kaki dan tangan.

Ris/ZK

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kronologis Truk Terguling Tewaskan 2 Orang di Toraja Utara, Polisi: Sopir Akan Kami Periksa

ZONAKATA.COM - TORAJA UTARA Kecelakaan maut mengakibatkan dua orang tewas dan tujuh luka-luka terjadi di jalan poros Sa'dan, Pallawa,...

Berita Lain