ZONAKATA.COM Agresi Israel yang semakin brutal di Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu, sampai menyebut aksi itu sebagai pembantaian genosida. Kementerian Luar Negeri Saudi pada Rabu (29/5/2024), pemerintahan pimpinan de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) itu mengecam keras.
Saudi turut menyinggung invasi darat Israel ke Rafah yang semakin memperburuk dan memperparah kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.
“Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman dan kecaman keras Kerajaan Arab Saudi atas pembantaian genosida terus-menerus yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina tanpa pencegahan dengan terus menyasar tenda-tenda pengungsi Palestina yang tidak berdaya di Rafah,” bunyi pernyataan Kemlu Saudi yang diunggah di X.
Saudi juga mendesak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertanggung jawab penuh atas yang terjadi di Rafah dan seluruh wilayah pendudukan Palestina selama ini.
“Kerajaan Arab Saudi meminta pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di Rafah dan seluruh wilayah pendudukan Palestina. Pembantaian genosida Israel yang terus-menerus terhadap rakyat Palestina,” tulisnya.
Riyadh juga menyindir komunitas internasional yang masih bisa diam saja tak berbuat lebih menghentikan dan menghukum kejahatan Israel.
“Kerajaan juga menegaskan bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan pelanggaran terang-terangan yang terus-menerus terhadap semua resolusi, hukum, dan norma internasional dan kemanusiaan. Mengingat diamnya komunitas internasional, memperburuk besarnya bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dialami rakyat Palestina,” ujar Kemenlu Saudi.
Belakangan, tiga negara Eropa seperti Spanyol, Norwegia, hingga Irlandia resmi mengakui Palestina merdeka. Bahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron terang-terangan siap mengikuti langkah serupa mengakui kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka. Padahal, Prancis merupakan salah satu negara sekutu Israel yang sempat mendukung agresi Tel Aviv ke Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.