ZONAKATA.COM – JAKARTA Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Prancis yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025), menjadi momentum penting dalam mempererat kemitraan strategis di berbagai sektor, khususnya pertanian.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menandatangani Declaration of Intent (DoI) bersama Pemerintah Prancis sebagai langkah awal kerja sama konkret di bidang pertanian.
Penandatanganan dilakukan bersama Menteri Ekonomi, Keuangan, Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard, dan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Momen ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Indonesia, yang juga merupakan kunjungan resmi pertama kepala negara dari Uni Eropa sejak Presiden Prabowo menjabat.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kunjungan tersebut bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Prancis.
Ia menyebut kesepakatan ini sebagai tonggak penting menuju Visi Bersama 2050, bertepatan dengan seratus tahun hubungan diplomatik kedua negara. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama strategis, termasuk di sektor ketahanan pangan.
Deklarasi yang ditandatangani menjadi simbol komitmen kedua negara dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui pengembangan sistem pertanian berkelanjutan.
Kerja sama ini meliputi berbagai bidang strategis seperti transfer teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan peternakan dan kesehatan hewan, serta perluasan perdagangan produk pertanian dan agroindustri.
Upaya modernisasi alat dan infrastruktur pertanian turut menjadi bagian dari kolaborasi ini, yang diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Selain itu, kedua negara sepakat untuk mendorong pengembangan pertanian yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim.
Hal ini akan diwujudkan melalui penerapan teknologi pertanian seperti rumah kaca, sistem irigasi presisi, dan inovasi alat pertanian yang sesuai dengan kebutuhan petani.
Riset bersama juga akan dilakukan untuk menghasilkan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem seperti kekeringan dan banjir.
Dalam bidang pendidikan dan riset, Indonesia dan Prancis akan bekerja sama untuk memperkuat pendekatan berbasis agroekologi, guna mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Presiden Emmanuel Macron menyambut baik penguatan kemitraan ini dan menegaskan pentingnya kerja sama global dalam menjaga ketahanan rantai pasok pangan.
Ia menyatakan dukungannya terhadap program ketahanan pangan dunia, termasuk inisiatif untuk menyediakan akses makan siang bagi anak-anak sekolah.
Macron menyebut bahwa keahlian Prancis di sektor pangan siap mendukung ambisi besar Indonesia dalam membangun sistem pangan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Penandatanganan Declaration of Intent ini tidak hanya mempertegas hubungan erat antara Indonesia dan Prancis, tetapi juga menjadi landasan baru dalam membangun masa depan pertanian yang lebih tangguh dan mandiri bagi kedua negara.*
