ZONAKATA.COM – MAKASSAR Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap terciptanya pilkada damai.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara doa bersama lintas agama yang digelar oleh Bawaslu Sulsel di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Minggu (24/11/2024).
Sebagai simbol komitmen, pasangan Andalan Hati turut menandatangani pernyataan bersama yang mendukung terwujudnya pilkada damai. Penandatanganan ini dilakukan bersama seluruh pasangan calon gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati, serta wali kota-wakil wali kota se-Sulsel.
Acara berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban. Setelah pembacaan pernyataan komitmen, seluruh pasangan calon saling bergandengan tangan sebagai simbol persatuan.
Momen tersebut diakhiri dengan pertukaran cendera mata antar calon, yang menjadi wujud penghormatan dan rasa persaudaraan antar calon pemimpin Sulsel.
Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli, menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan keberagaman dan keharmonisan masyarakat Sulsel.
“Bersama-sama kita memilih untuk masa depan Sulsel, karena Sulsel adalah rumah kita bersama,” ungkapnya.
Acara ini dibuka secara virtual oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal Sulsel. Menurutnya, Sulsel dikenal sebagai daerah yang melahirkan pemimpin intelektual, seperti Karaeng Pattingalloang.
“Siapa pun yang terpilih, merekalah yang akan membawa kemakmuran bagi Sulsel. Malam ini, kita bersama-sama berdoa untuk kelancaran pilkada. Doa adalah senjata pamungkas bagi orang beriman. Mari kita saling mendoakan agar Sulawesi Selatan mendapatkan pemimpin terbaik,” ujar Nasaruddin.
Nasaruddin juga mengingatkan untuk menghindari isu-isu sensitif yang berkaitan dengan etnis, agama, dan keyakinan dalam berpolitik, karena hal tersebut berpotensi memicu perpecahan.
“Kita tidak ingin mencoreng kekuatan masyarakat Sulsel yang penuh dengan keberagaman. Kita harus menunjukkan kematangan sikap berpolitik,” tegasnya.
Doa bersama lintas agama turut diikuti oleh sejumlah tokoh agama dari berbagai pemeluk agama, antara lain KH Hamzah Harun Al Rasyid (Islam), Pendeta Andrie Octavianus Massie (Kristen Protestan), Pastor Fransiskus Nipa (Katolik), Gede Durahman (Hindu), Henry Sumitomo (Buddha), dan Dr. Ferdi Sutono (Konghucu).
Acara ini juga dihadiri oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh, serta jajaran Forkopimda.