ZONAKATA.COM – TANA TORAJA Objek Wisata Religi Burake dengan icon Patung Yesus Kristus Memberkati merupakan salah satu dari sederet bukti karya Theofilus Allorerung kala menakhodai Tana Toraja periode 2010-2015.
Bahkan, patung dengan tinggi 1.700 mdpl ini mendunia hingga menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tana Toraja terbesar sektor pariwisata.
Di lain sisi, keikutsertaan Theofilus yang berpasangan dengan Zadrak Tombeg pada kontestasi Pilkada 2020 kali ini, membawa angin segar serta harapan baru bagi masyarakat Tana Toraja yang menginginkan perubahan yang lebih baik.
Pasalnya Kabupaten Tana Toraja kini dalam kondisi memprihatinkan akibat tata kelola pemerintahan yang dinilai buruk dalam lima tahun terakhir. Empat tahun berturut turut keuangan Tana Toraja devisit hingga hutang ke pihak ketiga (Kontraktor) sudah mencapai puluhan bahkan diperkirankan menyentuh angka ratusan milyar di tahun 2020.
Yuli Parantean Bura, salah seorang tokoh perempuan berdomisili di Jakarta angkat bicara terkait kondisi memperihatinkan ini.
Menurutnya hadirnya pasangan Theo-Zadrak dengan Visi; Wujudkan Tana Toraja Bangkit, Produktif, dan Tangguh merupakan solusi tepat menyelesaikan masalah pelik di daerah yang berjuluk Bumi Lakipadada.
“Tana Toraja ini dilanda penyakit kronis dan butuh pemimpin yang tahu sakitnya. Dari tiga pasangan ini hanya Theo-Zadrak yang sangat memahami kondisi Toraja, karyanya terbukti, Burake, Pango-Pango dan BBK,” lanjut istri mendiang Laksamana (purn) Benyamin Bura itu, Selasa, 29 September 2020.
Oma sapaan akrab Yuli menjelaskan Theofilus sudah berkarya nyata, dimana sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan daerah ini. Theofilus mampu mengartikulasi pemikiran kritis dan kaya dengan ide-ide terobosan. Selain itu Theo memiliki visi jauh kedepan (visioner) serta seorang eksekutor tanpa pamrih.
Apalagi lanjut Oma, Theo didampingi oleh Zadrak, seorang putra Toraja yang tidak kalah dalam hal ide, gagasan dan visi. Zadrak dengan latar belakang Dokter ini sudah membuktikan dalam kiprahnya memajukan pendidikan dan kesehatan di Tana Toraja.
“Masih begitu banyak keindahan alam (objek) yang menanti sentuhan seorang sekelas Bung Theo yang dibiarkan terbengkalai. Pilkada ini menjadi momentum berharga untuk lebih menyempurnakan karya besar ini dan karya-karya Theo-Zadrak selanjutnya,” jelasnya.
Oma juga mengajak masyarakat bersatu memenangkan pasangan Theo-Zadrak pada 9 Desember mendatang. Memilih pemimpin, kata dia bukan sekedar melihat dari luarnya saja, tapi jauh dalam lubuk hatinya.
“Pemimpin itu moralnya harus bagus, nah Theo-Zadrak pasangan komplit dan memiliki kepribadian ini. Jika Theo-Zadrak diberi kesempatan memimpin Tana Toraja akan ada kemajuan luar biasa yang sesungguhnya kita dambakan bersama,” pungkasnya.**
(rls-atj)