ZONAKATA.COM – TANA TORAJA WCD atau World Cleanup Day merupakan aksi bersih bersama di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang melibatkan semua masyarakat untuk membersihkan bumi dari sampah.
WCD mulai dilaksanakan pada tahun 2018 di Indonesia, dan Kabupaten Tana Toraja baru bergabung pada tahun kedua WCD, yaitu di tahun 2019.
Seperti yang diketahui bahwa aksi bersih ini didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, dan menghimbau agar semua lapisan masyarakat aktif melaksanakannya di daerah masing-masing.
Sepertinya WCD Tana Toraja juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Tana Toraja khususnya melalui Dinas Lingkungan Hidup.

“Kebersihan lingkungan sebenarnya adalah tanggung jawab semua orang, adanya WCD ini tentunya sangat kita dukung, apalagi Tana Toraja merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan, untuk itu lingkungan kita harus bersih dan sehat,” sebutKepala Dinas Lingkungan Hidup Tana Toraja, Nirus Nikolas.
Pada 17 September 2022 merupakan puncak pelaksanaan WCD Tana Toraja, walaupun kegiatan WCD mulai berlangsung pada 10 September hingga 25 September 2022 dalam berbagai bentuk kegiatan, baik itu edukasi ke sekolah-sekolah atau aksi memilah sampah anorganik dan mengolah sampah organik.
“Tahun ini hampir sama dengan tahun kemarin, kita juga mau membiasakan pandangan bahwa selain dengan memilah sampah bisa membantu bumi, sampah yang terpilah dengan baik juga bisa memiliki nilai ekonomis, cita-cita kita semoga segera di Tana Toraja, bank sampah bisa di aktifkan kembali,” ujar Leader WCD Tana Toraja, Febe Tolan.
Tercatat 22 kelompok masyarakat di Tana Toraja yang mengumpulkan sampahnya di Plaza Kolam Makale, mulai dari masyarakat sekitar, kantor-kantor, sekolah-sekolah dan juga Kelompok Pecinta Alam.

Alhasil ada sekitar 614 kg sampah yang berhasil dikumpulkan oleh tim WCD Tana Toraja 2022 yang berpusat di Plaza Kolam Makale, Sabtu (17/9).
“Aksi tahun ini kita memilah sampah seperti sampah plastik, kaca, kaleng, kertas, dan lainnya. Dan animonya ternyata luar biasa, beberapa OPD hadir menimbang sampah-sampahnya yang sudah terpilah, bahkan juga beberapa sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA juga ikut memilah sampahnya, dan kami menukarkan sampah tersebut dengan bibit tanaman dan juga voucher atau kupon,” jelas Nirus.
Diketahui WCD Kabupaten Tana Toraja mendapat 2.600 bibit dari BPTH Makassar, dan 150 bibit dari PT. Malea sebagai alat tukar sampah, dan ratusan voucher potongan harga dari beberapa usaha mikro di sekitar Kota Makale.
Febe/ZK