ZONAKATA.COM – MAKASSAR Lembaga Public Policy Network (Polinet) merilis hasil survei terbaru kandidat untuk Pemilihan Gubernur di Sulawesi Selatan.
Hasilnya, Andi Sudirman Sulaiman keluar sebagai kandidat dengan elektabilitas tertinggi.
Direktur Polinet Rizal Pauzi mengatakan, berdasarkan survei, jika Pilgub Sulsel digelar hari ini, maka 27 persen responden memilih Andi Sudirman.
Kemudian disusul Bupati Gowa 2 periode, Adnan Purichta Yasin limpo dengan elektabilitas 24 persen. Baik Andi Sudirman maupun Adnan unggul jauh atas Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani yang berada diposisi ke tiga dengan 7 persen.
Hasil ini berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Public Policy Network (Polinet) periode 21-29 November 2023.
“Berdasarkan hasil survei kami, ketiga tokoh politik ini memiliki elektabilitas teratas sebagai figur yang dianggap layak memimpin Sulsel. Sedangkan tokoh lainnya masih dibawah 6 persen,” ungkap Rizal saat merilis hasil survei di Hotel MaxOne Makasar, Rabu (6/12/2023).
Diposisi berikutnya ada nama Waketum DPP Partai Golkar Nurdin Halid, Mantan Walikota Parepare Taufan Pawe, mantan Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dengan perolehan suara 5,6 persen.
Sedangkan Wali Kota Makassar dua periode, Moh Ramdhan Pomanto dan Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu berada di posisi bawah dengan perolehan 2,8 persen.
Masyarakat yang belum menentukan pilihan atau belum tahu siapa sosok yang dianggap layak memimpin Sulsel masih berkisar diangka 15,4 persen.
“Gubernur periode 2021-2023, Andi Sudirman Sulaiman masih dianggap layak untuk memimpin Sulsel,” beber Direktur Lembaga Survei Polinet, Rizal Pauzi.
Hasil Survey Lembaga Public Policy Network (Polinet)
Sementara itu untuk partai politik di Sulsel, Partai Golkar masih diurutan teratas kemudian Partai Gerindra disusul Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Di Sulsel, Partai Golkar masih unggul dengan tingkat keterpilihan 20 persen, disusul Gerindra 18,5 persen, Nasdem 15,5 persen dan PKS 7 persen. Sedang partai lainnya dibawah 7 persen,” tambahnya.
Terkait masalah di Sulsel yang dianggap penting untuk ditangani seusai urutan pilihan publik yakni lapangan pekerjaan sebesar 57,7 persen, masalah listrik 45,1 persen, harga bahan pokok 40,8 persen dan korupsi 25,4 persen.
“Terdapat 75 persen masyarakat Sulsel menyatakan komitmen untuk memberikan hak suaranya pada pemilu 2024, 20 persen menyampaikan tidak akan memilih dan 5 persen tidak menjawab,” pungkasnya.*
