ZONAKATA.COM – TANA TORAJA Sejumlah anggota DPRD Tana Toraja lakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kesiapsiagaan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kecamatan Makale.
Monitoring dilakukan untuk menggali informasi terkait kendala yang dialami di tiap-tiap Kelurahan/Lembang selama penanganan dan pencegahan penyebaran virus Corona.
Menurut Wakil Ketua DPRD Tana Toraja, Yohanis Lintin Paembongan bahwa sejumlah masukan didapatkan dalam pertemuan itu diantaranya terkait bantuan jaring pengaman sosial (JPS) serta adanya kelangkaan pupuk.
“Dari laporan para Lurah dan Lembang, hampir semua masyarakat menginginkan bantuan sembako dengan alasan mereka juga ikut terdampak,” jelas Ketua DPC PDI Perjuangan ini.
Selain itu, daftar nama yang akan menerima bantuan uang tunai dari Pemerintah baru turun setelah Pemda melakukan pembagian sembako. Dari sejumlah nama-nama itu ada yang telah mendapatkan sembako. Padahal himbauan Pemerintah bagi penerima BLT tidak boleh lagi menerima JPS.
“Jelas bantuan itu akan double, karena bantuan dari pemerintah pusat itu berupa uang tunai akan langsung masuk ke rekeningnya masing-masing,” ungkap Yohanis Lintin.
Dalam monev itu, juga disampaikan jika Satgas Covid-19 Tana Toraja melalui Dinas Pertanian akan membantu petani khususnya petani holtikultura yang susah memasarkan hasil pertaniannya akan dibantu untuk dipasarkan.
Dinas Pertanian dalam hal ini akan membeli hasil panen petani sesuai dengan standar harga untuk dijual kembali kepada masyarakat dengan harga yang sama. Dalam hal ini pemerintah akan mensubsidi biaya transportasi distribusi kepada pembeli.
“Saya sarankan supaya pemerintah selektif dalam melakukan pembelian. Harus dipastikan bahwa yang dibeli itu benar-benar merupakan hasil pertanian dari petani Tana Toraja. Kegiatan ini juga tidak boleh menutup akses pedagang kepada petani. Pemda hanya membeli hasil yang susah dipasarkan serta melindungi petani dari permainan harga”. pungkasnya.