ZONAKATA.COM – TANA TORAJA Kasus stunting di Tana Toraja, Sulawesi Selatan masih pada angka 29 persen. Jika diartikan, 3 dari 10 anak di Tana Toraja derita Stunting.
Angka yang masih tinggi ini membuat Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung geram.
Bagaimana tidak setelah Bupati mengetahui, ternyata data dari tenaga kesehatan tak sesuai dengan data di lapangan.
“Saya kaget angka stunting 29 persen. Tapi pas kita turun lapangan tidak sebesar itu,” ungkap Bupati Theo.
Bupati Theo pun mencari tahu bagaimana cara para tenaga kesehatan menentukan stunting. Ternyata katanya, menggunakan aplikasi dari Departemen Kesehatan.
Lewat aplikasi itu, nakes terlebih dahulu akan mengukur tinggi badan. Kemudian dimasukkan ke aplikasi dan hasilnya menjadi stunting.
“Kalau kita berdasarkan aplikasi, semua yang tinggi badannya sekian otomatis stunting. Padahal pendek belum tentu stunting, tapi stunting sudah pasti pendek,” ucapnya.
Menurutnya, belum ada aplikasi yang bisa mendiagnosa orang stunting atau tidak.
Sebab stunting hanya bisa diagnosa oleh dokter ahli.
“Kalau kita berdasarkan tinggi badan, jadi pak Wabup, Habibi, Gayus dan Ateng stunting ? Kan tidak, mereka semua ini orang hebat,” ujarnya.
Kedepannya, Bupati Theo berharap tenaga kesehatan bekerja dengan teliti dan tentunya tidak malas. Nakes kata dia, dalam bertugas juga harus memperhatikan 8 indikator.
- Melakukan aksi konvergensi atau integrasi program dalam upaya percepatan penurunan stunting.
- Menjadikan konvergensi program percepatan penurunan stunting terintegrasi sebagai prioritas pembangunan.
- Melakukan pengumpulan dan update data serta publikasi data stunting untuk mendukung proses percepatan pencegahan dan penurunan stunting.
- Menyusun kebijakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi masyarakat untuk konvergensi program pembangunan percepatan, pencegahan dan penurunan stunting.
- Meningkatkan peran kecamatan dalam mendukung desa serta kelurahan dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting
- Meningkatkan peran desa dan kelurahan dalam melakukan konvergensi program kegiatan percepatan pencegahan dan penurunan stunting.
- Mengintensifkan gerakan masyarakat hidup bersih (Germas) di seluruh perangkat daerah.
- Mengoptimalkan gerakan memasyarakatkan gemar makan ikan (Gemarikan) di semua lapisan masyarakat.(*)