ZONAKATA.COM Insomnia merupakan suatu gejala yang ditandai dengan adanya kesulitan untuk tidur, sering terbangun saat tidur, kesulitan kembali tidur setelah terbangun atau bangun terlalu awal dan tidak mampu tidur kembali.
Beberapa penelitian menunjukkan umur dan jenis kelamin merupakan faktor risiko paling jelas yang teridentifikasi, prevalensinya semakin naik pada wanita dan orang tua.
Meskipun bisa menyerang siapa saja, ternyata gangguan tidur ini lebih sering menyerang para wanita dibandingkan dengan para lelaki.
Dokter Psikologi RSUD Lakipadada, dr Kristanti Randa Arung mengatakan, penyebab insomnia pada wanita bisa terjadi karena adanya gangguan pada sistem gangguan pada otak (neurobiologi), mis karena tumor otak, gangguan pada area-area otak tertentu yang mengatur tidur.
Kemudian faktor lainnya insomnia bisa dialami karena penggunaan obat-obatan terlarang misalnya, sabu, ganja, ekstasi atau obat lain yang membuat otak tetap terjaga.
“Insomnia karena kebiasaan pola hidup yang salah, misalnya mengkonsumsi kopi yg mengandung kafein, yang membuat otak tetap terjaga, ada juga karena gangguan psikologis, ini yang banyak lagi penyebabnya, misalnya seseorang sedang mengalami depresi, cemas, gangguan hiperaktif pada anak-anak gangguan psikotik, gangguan bipolar, dan sebagainya,” katanya kepada Zonakata, Sabtu (4/3/2023).
Adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron pada wanita juga akan memengaruhi kualitas tidur.
Perubahan hormon akan dialami secara berkala oleh para wanita, seperti ketika masa pubertas, menstruasi, kehamilan, dan perimenopause atau transisi yang dialami oleh para wanita ketika akan menuju masa menopause.
dr Kristanti pun membeberkan cara mengatasi insomnia pada wanita diantaranya, pola hidup sehat, mengurangi penggunaan gadget dan tetap berfikir positif.
“Pola hidup sehat paling penting ini akan membantu seperti membiasakan diri berolahraga dua kali seminggu, makan makanan sehat, mengurangi penggunaan handphone, belajar berpikir positif untuk mengurangi rasa cemas. Jika tidak mampu mengatasi insomnia, silahkan menghubungi tenaga profesional, misalnya psikiater untuk bantuan berupa obat atau pun layanan psikoterapi,” jelasnya.
Tika/ZK