ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Menjelang pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara pada Pilkada serentak 2024, ketegangan politik di internal Partai Demokrat mulai mengemuka.
Partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru-baru ini memberikan dukungan resmi kepada pasangan Frederik Victor Palimbong-Andrew Branch Silambi (Dedi-Andrew). Namun, keputusan ini memicu reaksi keras dari kader muda Partai Demokrat di Toraja Utara.
William Alfa Joe, salah seorang kader muda Partai Demokrat Toraja Utara, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang lebih memilih Dedi-Andrew yang bukan merupakan kader partai daripada Marthen Rantetondok, Ketua DPC Partai Demokrat Toraja Utara saat ini.
William merasa keputusan tersebut mencederai semangat kaderisasi yang seharusnya diutamakan oleh partai.
“Saya sangat terkejut dan kecewa mendengar keputusan DPP ini,” ujar William pada Sabtu (10/8/2024).
Menurutnya, Marthen Rantetondok selama ini telah berkorban banyak untuk membesarkan partai, termasuk waktu, tenaga, dan materi. Keputusan DPP untuk mendukung pasangan non-kader dianggapnya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap komitmen partai terhadap kadernya sendiri.
William menilai bahwa keputusan ini menempatkan partai pada posisi yang tidak terhormat.
“Kaderisasi adalah inti dari setiap partai politik. Keputusan ini seakan-akan mengabaikan nilai-nilai tersebut dan memperlihatkan sikap yang sangat tidak etis dalam berpolitik,” tambahnya.
Sementara itu, internal Partai Demokrat Toraja Utara sedang mempersiapkan langkah selanjutnya. William mengungkapkan bahwa rapat internal akan segera dilakukan untuk membahas keputusan tersebut dan merumuskan sikap resmi DPC Partai Demokrat.
“Kami akan menunggu kembalinya Marthen Rantetondok dari Makassar dan segera mengadakan rapat internal untuk memutuskan langkah selanjutnya,” tutup William.
Dengan situasi ini, masa depan hubungan antara kader lokal dan pimpinan pusat Partai Demokrat di Toraja Utara akan menjadi perhatian utama menjelang Pilkada 2024. Kekecewaan ini bisa berdampak signifikan terhadap soliditas partai dan strategi politik ke depan.*
