ZONAKATA.COM – MAKASSAR Pasca peristiwa memilukan yang menimpa seorang ibu bernama Maru (40 thn) warga Lembang Pongbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang.
Dimana bayinya meninggal dunia setelah melahirkan dipinggir jalan pada Sabtu 11 Mei 2024 lalu.
Ratusan massa yang mengatasnamakan namakan Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simbuang Mappak (IPPEMSI) Makassar, melakukan aksi 1.000 lilin di depan kantor Gubernur Sulsel dan di Bundaran Plaza Kolam Makale.
Salah satu peserta aksi yang merupakan mantan ketua IPPEMSI Makassar, Pasa Maraya, mengatakan ini bentuk protes atas kelalaian pemerintah dalam menangani akses yang jalan longsor dan berlumpur.
“Ada ribuan massa yang ikut aksi ini. Dan kami memandangnya ini ada kelalaian pemerintah dalam menangani jalan longsor dan perbaikan insfratruktur. Sehingga mengakibatkan bayi tak berdosa yang dilahirkan ibunya meninggal ditengah jalan,” kesal Pasa Maraya
Massa aksi yang melakukan orasi dan penyalaan 1.000 lilin ini, sebagai bentuk perkabungan dan perlawanan masyarakat Simbuang-Mappak terhadap kelalaian pemerintah untuk penanganan longsor yang mengakibatkan tragedi memilukan ini terjadi.
“Kami berharap pemerintah baik dari Pemprov Sulsel, maupun Pemda Tana Toraja, serius menangani persoalan ini untuk mengurangi ketimpangan sosial bagi warga yang ada di Simbuang dan Mappak,” ucapnya.
Dikatakan, bahwa sejak dulu Simbuang-Mappak tidak pernah mendapatkan perhatian serius baik dalam perbaikan insfratruktur jalan dan fasilitas Kesehatan.
Diketahui pada 2023 lalu, ruas Masuppu-batas Kabupaten Pinrang sempat dianggarkan sebesar Rp 17 Miliar di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, namun entah apa masalahnya anggaran tersebut dicabut oleh PJ Gubernur.*