ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Toraja Utara menggelar Rapat Paripurna untuk mendengarkan pidato sambutan Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, yang akrab disapa Dedy Palimbong, pada masa jabatan 2025-2030.
Sidang paripurna ini berlangsung di Kecamatan Rantepao, Senin (3/3/2024). Sidang ini menjadi momen penting bagi Dedy untuk menyampaikan visi, misi, dan rencana strategis pemerintahannya ke depan.
Bupati Dedy Palimbong dan Wakil Bupati Andrew Branch Silambi sebelumnya mengikuti retreat selama delapan hari di Akmil Magelang. Keduanya kemudian kembali ke Toraja Utara untuk melanjutkan tugas.
Sebelum tiba di kantor DPRD, mereka diantar oleh massa pendukung dari Bundaran Tugu Kandeandulang, Rantepao. Sebelumnya, telah dilakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) di kantor Bupati Toraja Utara, Kecamatan Tondon.
Acara Sertijab ini tidak dihadiri oleh Bupati periode sebelumnya, Yohanis Bassang (Ombas), yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Salvius Pasang.
Sidang Paripurna DPRD Toraja Utara dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, dan anggota DPRD, jajaran Forkopimda, perwakilan KPU dan Bawaslu, pengurus partai politik, kepala OPD, media, serta tamu undangan lainnya.
Dalam pidatonya, Bupati Dedy Palimbong menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pendahulunya yang telah berkontribusi bagi kemajuan Toraja Utara. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memilihnya bersama Andrew B. Silambi dalam Pilkada Serentak 2024.
Dedy menegaskan komitmennya untuk fokus pada layanan publik, mendorong perekonomian, dan pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan visi misi pemerintah pusat menuju Indonesia Emas 2045.
“Pada retreat di Akmil Magelang, kami diberitahu bahwa terjadi efisiensi anggaran, dan daerah kita terkena pemotongan anggaran sebesar Rp 45 miliar tahun ini. Kami berharap ini adalah yang pertama dan terakhir,” ujar Dedy.
Ia menambahkan bahwa jika ada penambahan anggaran, hal tersebut akan dilakukan melalui persetujuan bersama DPRD.
Selain itu, Dedy mengungkapkan bahwa ia telah mengajukan proposal kepada Wakil Menteri Pertanian RI untuk mendapatkan tambahan dana guna mendukung program ketahanan pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan di Toraja Utara, terutama selama bulan Ramadan ini, agar pasokan pangan tetap stabil dan harga terjangkau,” jelasnya.
Salah satu rencana besar yang dipaparkan Dedy adalah relokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pongtiku ke bekas lokasi Hotel Marante, yang kini menjadi kantor Bupati Toraja Utara. Proyek ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 143 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan penyediaan alat medis modern.
“Relokasi ini bukan untuk bersaing dengan rumah sakit swasta, melainkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih representatif dan memadai bagi masyarakat Toraja Utara,” tegas Dedy.
Dedy juga menyampaikan rencana pembangunan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Toraja Utara dalam lima tahun ke depan. Meski Toraja Utara merupakan kabupaten termuda di Sulawesi Selatan dan baru berusia 17 tahun, Dedy optimis bahwa pembangunan Rujab ini akan menjadi simbol kemajuan daerah.
“Kami akan merancang dan membangun Rujab bersama DPRD. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa Toraja Utara memiliki infrastruktur yang memadai sebagai kabupaten yang terus berkembang,” ucapnya.
Di akhir pidatonya, Dedy menekankan fokus pemerintahannya pada tiga isu utama: penanggulangan kemiskinan, pengendalian inflasi, dan ketahanan pangan.
“Kami akan memastikan pasokan pangan tetap stabil selama bulan Ramadan. Ini adalah langkah awal kami untuk menjaga kesejahteraan masyarakat Toraja Utara,” tutupnya.
Ris/ZK