ZONAKATA.COM – MAKASSAR Aliansi mahasiswa, pemuda dan masyarakat Sulsel (Ampera) akan kembali menggelar aksi besar-besaran untuk menyuarakan tuntutannya.
Koordinator Lapangan (Korlap) Fahmi Sofyan mengatakan bahwa aksi yang dilakukan pada Senin 16 Oktober kemarin itu belum menemukan titik terang terhadap apa yang disuarakan oleh mahasiswa dan masyarakat Sulsel terkait kebijakan PJ Gubernur Sulsel dan statement yang telah membuat gaduh dan membuat keresahan di masyarakat.
Mulai dari kebijakan anggaran dana desa dan pernyataan “Sulsel bangkrut” hal ini sangat melukai hati masyarakat Sulsel terkait hal tersebut.
“Oleh karena itu kami akan terus melakukan aksi tuntutan dan menyuarakan aspirasi masyarakat Sulsel. Hanya ada dua pilihan PJ Gubernur Sulsel mundur atau dicopot,” ucap Fahmi, Selasa (17/10/2023).
Lanjut Fahmi, Aksi Ampera beberapa waktu lalu berusaha menemui PJ Gubernur Sulsel dalam menyuarakan tuntutannya namun belum terealisasi.
“Jadi aksi kami nanti akan menurunkan jumlah massa yang lebih besar dan masif untuk menyuarakan tuntutan kami,” tegasnya.
Adapun 5 tuntutan yang akan disuarakan Ampera antara lain mendesak PJ Gubernur untuk mencabut edaran kebijakan 40 persen dana desa untuk budidaya pisang, meminta PJ Gubernur untuk tidak memberikan statement yang menyesatkan masyarakat
Kemudian meminta DPRD Sulsel untuk segera memberikan surat rekomendasi dalam hal ini Kemendagri untuk pemberhentian PJ Gubernur dan juga meminta DPRD untuk memberikan pertimbangan program pemerintah sebelum dilanjutkan demi kepentingan masyarakat Sulsel.
Serta meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mencopot Bahtiar Baharuddin sebagai Penjabat Gubernur Sulsel .
“Untuk itu dalam waktu dekat kami akan kembali untuk menuntut PJ Gubernur Sulsel untuk mundur dari jabatannya,” pungkasnya.*