(self.SWG_BASIC = self.SWG_BASIC || []).push( basicSubscriptions => { basicSubscriptions.init({ type: "NewsArticle", isPartOfType: ["Product"], isPartOfProductId: "CAoiEOLV6gb7w2Fsn4-ccZ4jQNY:openaccess", clientOptions: { theme: "light", lang: "id" }, }); });

Aksi Nyata Appi-Aliyah Bukan Sekadar Janji Kosong

spot_img

Populer

ZONAKATA.COM – MAKASSAR Dalam sebuah tulisan reflektif berjudul “SEPERTI BUKU!”, Prof. WIM Poli mengutip Émile Zola, sastrawan besar asal Prancis, yang menyatakan bahwa manusia itu seperti buku.

Ada yang hanya dibaca sampulnya, ada yang dibaca sekilas di awal, ada pula yang tak pernah dibaca tapi ramai dikomentari karena omongan orang lain.

Hanya segelintir yang benar-benar dibaca dan dipahami dengan mendalam.

Analogi itu kini terasa relevan saat kita melihat sepak terjang sosok yang mengaku sebagai “ketua” namun tak memiliki kejelasan legitimasi.

Sosok yang rajin mengkritik Pemerintah Kota Makassar, namun tak pernah menyajikan solusi atau gagasan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Ia lebih mirip buku yang judulnya keras tapi isinya kosong, dan ironisnya, tetap saja ada yang terpengaruh.

Hal ini disampaikan oleh Syahrullah Sanusi, Ketua Bidang Kebijakan Strategis KNPI Kota Makassar, saat diwawancarai melalui sambungan telepon Senin (16/6/2025).

Menurutnya, masyarakat Kota Makassar sebagian besar bahkan tidak mengenal wajah atau nama asli dari oknum ketua abal-abal tersebut. Tapi tetap saja, beberapa percaya begitu saja pada kritik yang dilontarkannya, tanpa mencari tahu maksud, motif, atau validitas dari isi kritik tersebut.

Syahrullah menilai, tindakan oknum ini bukan lagi bagian dari kontrol sosial yang sehat, melainkan lebih menyerupai suara gaduh yang mencari perhatian.

Ia menyebut ada kemungkinan besar bahwa kritik tersebut lahir bukan dari kepedulian terhadap warga, melainkan karena motif pribadi. Bisa saja, kata Syahrullah, ini soal kepentingan pribadi, popularitas, bahkan keuntungan sesaat.

Sementara itu, Pemerintah Kota Makassar justru menunjukkan arah kepemimpinan yang jelas dan berpihak kepada rakyat kecil.

Di bawah kepemimpinan Walikota Munafri Arifuddin (Appi) dan Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham, langkah nyata terus dihadirkan, salah satunya adalah kebijakan penghapusan iuran retribusi sampah bagi warga miskin ekstrem.

Kebijakan ini bukan hanya sekadar pengurangan beban ekonomi. Ini adalah bukti kehadiran negara yang sesungguhnya, berdiri di samping rakyat yang paling membutuhkan.

Di tengah dinamika politik dan kritik tak berdasar, kebijakan seperti ini menjadi cerminan keberanian untuk berpihak, bukan pada opini atau pencitraan, tapi pada nilai-nilai keadilan.

Menghapus iuran sampah bagi warga termiskin bukan berarti mereka tak bisa membayar, tapi karena mereka tak seharusnya dibebani. Di sinilah letak keadilan yang sebenarnya.

Bukan semua orang membayar sama, tetapi setiap orang membayar sesuai kemampuannya. Yang kuat menopang yang lemah, yang mampu membantu yang tak berdaya.

Inilah wajah kepemimpinan yang hadir dengan kerja, bukan janji. Yang menyentuh titik-titik paling rentan, bukan sekadar tampil di sorotan. Appi-Aliyah membuktikan bahwa perubahan tidak datang dari mereka yang paling keras bersuara, tapi dari mereka yang paling konsisten bekerja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

spot_img

Toraja Utara Gelar Jalan Santai Anti Mager dalam Rangka HUT ke-17

ZONAKATA.COM - TORAJA UTARA   Pemerintah Kabupaten Toraja Utara akan menggelar acara Jalan Santai Anti Mager pada Sabtu, 19 Juli...

Berita Lain