ZONAKATA.COM – TANA TORAJA Pihak SMA Negeri 1 Tana Toraja mengaku siap melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka. Hal itu diungkapkan Kepala SMAN 1 Tana Toraja, Hardhy Zulkipli, Kamis 3 September 2020.
Berdasarkan surat edaran (SE) Gubernur Sulsel masa belajar dari rumah diperpanjang hingga 5 September 2020. Untuk itu pihak SMAN 1 Tana Toraja sudah mulai mempersiapkan proses belajar-mengajar secara tatap muka.
“Kami sudah siap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka dan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan SOP yang ada. Bahkan lokasi sekolah telah diverifikasi oleh pihak Puskesmas,” kata Hardhy.
Dikatakan dari 1.024 siswa-siswi yang ada saat ini akan dibagi dua sehingga jumlah siswa yang hadir di sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar hanya 512 orang. Artinya jumlah siswa disetiap kelas akan dibagi dua, dari 36 siswa perkelas tinggal 18 siswa.
“Dalam mengikuti protap kesehatan, setiap kelas kita bagi dua siswanya. Dimana setiap siswa hanya mengikuti proses belajar secara tatap muka hanya 3 hari, 3 hari lainnya mengikuti secara daring,” jelasnya.
Meski begitu, Kepala Sekolah SMAN 1, Hardhy Zulkipli mengaku masih menunggu arahan dari Gubernur Sulsel untuk melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar disekolah. Apakah nanti masa belajar di rumah akan di perpanjang lagi atau tidak.
Sementara itu dalam proses belajar mengajar dari rumah, pihak sekolah dalam 2 bulan terakhir telah membelikan kuota internet bagi bagi 1.024 siswa termasuk bagi 80 guru dan pegawai. Ini dilakukan selama pembelajaran jarak jauh dilaksanakan di tengah pandemi virus Covid-19.
“Selama dua bulan terakhir ini, kita telah isikan pulsa bagi 1.024 siswa termasuk bagi 80 guru dan pegawai. Ini untuk memperlancar proses belajar selama pandemi. Jadi tidak alasan bagi peserta didik untuk tidak belajar. Jika terkendala jaringan, maka kami siapkan juga belajar secara tatap muka,” papar Hardhy.
Dikatakan, anggaran untuk membeli kuota internet itu berasal dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Kebijakan itu telah sesuai dengan petunjuk dari Kementerian Pendidikan. Untuk membeli kuota internet setiap bulannya dianggarkan Rp.30 juta per bulan.