ZONAKATA.COM – Belakangan ini suhu udara di wilayah Toraja terasa lebih dingin dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Bahkan saat beraktivitas di siang hari udara dingin masih juga sangat terasa.
Kondisi suhu dingin dianggap lumrah terjadi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut Kepala Stasiun Meterologi Klas IV Bandar Udara Pongtiku, Burhanuddin, hal ini disebabkan posisi gerak semu matahari cenderung menjauh dari garis khatulistiwa, sehingga menyebabkan mayoritas wilayah di Indonesia sedang merasakan fenomena angin timur atau sebagai penanda di beberapa wilayah sudah memasuki awal musim kemarau.
“Angin timur itu menjadi tanda bahwa saat ini telah masuk musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia. Karena sebagian besar wilayah Indonesia berada di posisi selatan ekuator, makanya akan terjadi musim kemarau di mayoritas wilayah Indonesia,” ujar Burhanuddin, Senin (08/07/2019).
Menurut Burhan, pada musim ini angin juga akan bertiup lebih kencang dari biasanya karena kurangnya intensitas awan pada saat musin panas, penutupan awan yang sangat sedikit sehingga pelepasan panas radiasi dari bumi tidak terhalang oleh awan sehingga suhu udara di darat menjadi dingin.
“Alasan lain yang membuat suhu makin dingin, yakni massa udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal sebagai aliran monsun dingin Australia mempengaruhi suhu dingin pada malam hingga dinihari di wilayah Indonesia,” ucapnya.
Burhan melanjutkan bahwa pada saat musim panas seperti ini yang perlu di waspadai oleh masyarakat Toraja adalah angin kencang.
“Angin kencang akan terjadi, kami imbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan. Selain itu, kekeringan juga bisa melanda beberapa wilayah di Toraja,” tambahnya.
(*)