fbpx

Istri Wabup Toraja Utara Prihatin Pedagang Jualan di Trotoar Alun-alun

Populer

spot_img

ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Sejumlah pedagang souvenir di Kota Rantepao, Toraja Utara terlantar dampak pembangunan Gedung Perpustakaan dan Alun-alun.

Padahal sebelumnya Pemkab Toraja Utara telah berjanji menyediakan tempat layak bagi ratusan pedagang yang di relokasi.

Namun faktanya sejumlah pedagang tak mendapat tempat. Sehingga mereka nekat berjualan di sekitar lokasi proyek Alun-alun dan Gedung Perpustakaan.

Seperti yang terlihat dalam postingan Instagram Yanti Batti, @yanti_batti.

Pada unggahannya, istri Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong itu memperlihatkan foto seorang ibu yang berjualan souvenir Toraja di atas trotoar atau di depan proyek Alun-alun.

Yanti menjelaskan, para pedagang itu berjualan setiap hari pasar. Mulai pukul 06.00 Wita hingga pukul 10.00 Wita.

“Pagi ini jalan-jalan ke Rantepao, melihat produk-produk pengrajin yg dijual di trotoar depan alun-alun. Setiap hari pasar mereka jualan dari jam 06.00-10.00. Yang datang pengrajinnya sendiri dan harga lgs (langsung) dari mereka,” tulis Yanti dalam unggahannya.

Ketua Dekranasda Toraja Utara itu juga mengungkap keprihatinannya dengan kondisi para pedagang. Ia berharap para pedagang segera mendapat tempat yang layak untuk berjualan.

“Harapannya ada tempat jualan yang layak untuk ditempati setiap hari pasar. Semoga,” tutupnya dengan sebuah emoji berdoa.

Diketahui, sedikitnya ada 100 pedagang di pasar Rantepao yang lapaknya digusur untuk proyek pembangunan perpustakaan dan alun-alun.

Salah seorang pedagang, Juniarti mengungkapkan, sebenarnya Pemkab sudah memberikan dua pilihan yakni Pasar Bolu dan Pasar Pagi untuk relokasi pedagang. Namun tempat tersebut ditolak karena kondisinya sangat sempit.

Saat itu, Kepala Bappeda Toraja Utara, Paris Salu mengutarakan Pemda Toraja Utara hanya bisa menyiapkan kedua pasar tersebut untuk relokasi pedagang pasar sore. Dua lokasi ini sudah sangat baik bagi pedagang.

“Ya kami cuma punya dua tempat, di Pasar Bolu dan Pasar Pagi. Cuma itu solusi yang kami tawarkan. Tapi itu kan ditolak mereka (pedagang) saya juga kurang paham,” ujarnya.

Relokasi Pedagang Ditentang Ketua DPRD Toraja Utara

Ketua DPRD Toraja Utara, Nober Rante Siama juga menentang kebijakan Pemkab tersebut.

Dalam beberapa pertemuan dengan aliansi pedagang, Nober menegaskan jika Pemda lakukan menggusur, maka akan melecehkan lembaga legislatif.

“Coba saja bongkar kalau berani. Lembaga yang bertanda tangan ini. Kalau eksekutif berani, pelecehan lembaga namanya,” tegasnya saat itu.

Menurut politisi Partai Nasdem ini, pedagang dinilai kooperatif dan tidak menolak untuk direlokasi sepanjang tempatnya berdagang layak.

“Pedagang ini kooperatif, mereka tidak menolak relokasi. Hanya saja tempatkan mereka di tempat yang layak. Saya tanya, mana yang lebih penting, kepentingan masyarakat atau hal-hal lain. Mereka yang bertanggungjawab dalam hal ini, kepentingan masyarakat alasan utama kenapa pemerintah dibentuk,” ujarnya.

Tom/ZK

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Andi Sudirman Dicintai Masyarakat Gowa, Jalan Rusak Diperbaiki Kini Sudah Bermanfaat

ZONAKATA.COM - MAKASSAR Ruas Burung-Burung—Bili-Bili sudah dimanfaatkan masyarakat. Jalan yang diperbaiki Pemprov Sulsel melalui Dinas PUTR setempat itu berada...

Berita Lain