ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA, Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang kembali menjadi sorotan setelah membentak panitia Toraja Highland Festival (THF) 2023 yang sangat disayangkan para kalangan anak muda dan warga net (netizen).
Kejadian tersebut dialami panitia THF, Vita dan Sukma saat menemui Bupati Ombas di ruang kelas SMAN 1 Toraja Utara saat jam istirahat dan acara telah selesai.
Sebelum itu, sejak pagi mereka telah menunggu Bupati Ombas setelah apel pagi di Lapangan Bakti Rantepao, namun Ombas dan ajudannya buru-buru ke SMAN 1 Toraja Utara dan panitia inisiatif menunggu disana.
Usai acara di sekolah, Ombas memanggil pihak THF mengajak berbicara di ruangan kelas dengan nada kasar atau membentak yang disaksikan puluhan murid yang berada di ruangan itu.
Berikut isi percakapan yang direkam melalui Handphone panitia THF.
Bupati Ombas: Tidak bisa, kalian tidak bisa menggunakan alun-alun! (nada kesal)
Panitia THF: Alasannya kenapa Pak?
Bupati Ombas: Alasannya ya memang tidak bisa, pokoknya tidak bisa.
Panitia THF: Event ini banyak yang kami libatkan (belum selesai Ombas langsung memotong)
Bupati Ombas: Biar banyak tapi itu kan aset pemerintah jadi tidak boleh!
Panitia THF: Ooiya Pak, kebetulan kami masyarakat yang mau menggunakan.
Bupati Ombas: Iya, saya tahu kamu masyarakat, kamu butuh penjelasan banyak, pokoknya tidak titik !! (Nada suara membentak).
Panitia THF: Baiklah Pak.
Sikap tidak baik dan kasar ditonjolkan orang nomor satu di Kabupaten Toraja Utara itu sangat disayangkan, padahal panitia THF 2023 hanya ingin memperlihatkan lokasi denah panggung Alun-alun Rantepao, namun mendapat perlakuan tidak baik dan merasa dipermalukan di depan siswa-siswi.
Salah satu panitia, Vita mencurahkan kekecewaannya terhadap pemimpin daerahnya itu ke Medsos Snapgram miliknya dan direpost rekan-rekannya dan mendapat perhatian dari kalangan anak muda Toraja.
Tanggapan anak muda mengaku miris mendengar kejadian tersebut, salah satunya Ketua DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Toraja Utara, Belo Tarran turut sangat menyayangkan sikap Bupati Ombas yang dinilai overacting (lebay) atau berlebihan dan norak.
“Selaku Ketua KNPI, cuma satu kata yang saya ucapkan yaitu Bupati lebay,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis (19/10/2023).
Menurut Belo, Toraja sebagai daerah tujuan wisata, mestinya setiap ada event atau festival harus mendapat respon dan dukungan dari pemerintah daerah.
“Jika seorang Bupati tidak merespon itu berarti Bupati tidak mengetahui potensi yang dimiliki Toraja,” tutur Belo.
Ia merasa tidak habis pikir jika Bupati di Toraja Utara berprilaku seperti itu, padahal yang melaksanakan event itu sebagian besar anak-anak muda Toraja.
Diketahui event yang dilakukan tiga kali berturut-turut tiap tahun itu didukung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara yang akan dilaksanakan mulai tanggal 26-28 Oktober 2023 mendatang.
Diprakarsai pihak Masyarakat Sadar Wisata (Masata) DPC Toraja Utara yang bekerjasama dengan komunitas Toraja Cycling Community (TCC), Sirampuan Massura (seniman lukis) dan pengurus Dodo Pandin (pasangan putra-putri terbaik Toraja). (*)
Ris/ZK