ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Peringatan Hari Tari Dunia (HTD) di Objek Wisata Buntu Pune, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, akan dibuka Kamis 28 April 2022 mendatang.
Meski belum dibuka, namun rangkaian kegiatan telah dimulai Selasa (26/4) yang diawali Master Class dari Prof. Sardono W. Kusumo dengan tema “Proses Kreatif dalam Penciptaan Dunia Tari”.
Selain itu sarasehan dari Dr. Halilintar Latief bertema ‘Seni Membentuk Karakter’ yang diikuti ratusan mahasiswa seni di Aula Kampus I Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja yang dilaksanakan di Makale.
Untuk hari kedua, Rabu (27/4), akan diadakan workshop materi tari tentang tari Pa’gellu Tua dan prakteknya akan dilaksanakan keesokan harinya oleh Hesti Yusniati di Aula Kodim 1414 Tana Toraja dan Buntu Pune.
Sementara materi kedua musik iringan tari sekaligus praktek oleh Daeng Jamal Gentayangan dan Nikolas Amba di Museum Pongtiku, Art Centre Rantepao.
Pembukaan HTD tahun 2022 di Toraja rencananya akan dibuka Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang dan beberapa sambutan dari master class dan pihak penyelenggara, Masyarakat Sadar Wisata (Masata).
“Setelah sambutan, akan ditampilkan tari-tarian Toraja dari banyak tim, dan setelah buka puasa dilanjutkan persembahan tarian dari para maestro tari Indonesia yang berasal dari luar Toraja,” ujar Ketua Masata Toraja Utara, Damayanti Batti.
Lanjut Damayanti, tepat malam hari digelar inti kegiatan yaitu pembukaan dimulainya 24 jam menari pukul 20.30 Wita yang berlangsung di Buntu Pune hingga esok harinya, Jumat (29/4) malam.
Banyak penasaran seperti apa konsep 24 jam menari yang baru pertama kali dilaksanakan di wilayah Indonesia Timur ini, Prof. Sardono menjawab sehari menari dilakukan dari malam hingga malam harinya lagi.
Salah satu penari mobile 24 jam akan bertahan menari sehari penuh, dan lainnya juga akan menari untuk meriahkan tari.
“Banyak kejutan menari 24 jam, dan nantinya akan diiringi penjelasan, sang penari nanti saat makan, buang air juga menari dan ada pertunjukan menari sambil bakar ikan, juga menari diatas bukit,” terang Sardono.
Lanjut Sardono, panitia event Hari Tari Dunia juga mendatangkan maestro dari empat suku di Sulawesi Selatan yakni Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja yang sudah berumur lanjut usia atau usia 60 tahunan.
Selain itu ada pula atraksi melukis diatas kanvas 10 meter dengan lebar 3 meter yang bertujuan mengerakkan anak muda Toraja untuk memahami seni lukis yg baik dari para ahli.
Malam penutupan ditampikan atraksi tari dari sanggar tari Dao Bulan dan sanggar tari Spendara, Balet Ms. Althea, Toraja Dance Community PMTI Tangerang, Sanggar Seni Kusuma, Gantala’ Jaranf Art dari Jeneponto, tari kain Sarita dan diakhiri persembahan dari sanggar Dao Sarira.
Panitia HTD 2022 memberi banyak kejutan pada selama pelaksanaan untuk memperkenalkan tari kepada masyarakat, sekaligus memperingati hari tari se dunia.
Selain pagelaran tari dan atraksi para maestro, juga lokasi Buntu Pune dilengkapi pameran kerajinan dan kuliner dari beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilibatkan demi mendukung perekonomian daerah pada event HTD 2022.
Ris/ZK