ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Sejumlah murid SD 6 Balusu, Toraja Utara harus melalui jembatan bambu saat menuju dan pulang sekolah.
Murid-murid tersebut melalui jembatan yang tidak layak dan nyaris ambruk. Bahkan beberapa diantarnya takut naik jembatan.
Mereka terpaksa menyebrang sungai melawan derasnya air sungai. Jembatan bambu tersebut merupakan akses satu-satunya saat para murid dan guru menuju sekolah.
Selain anak sekolah, jembatan itu juga dilalui warga yang tinggal di seberang sungai saat akan menuju ke ibu kota kabupaten Toraja Utara.
“Jembatan goyang saat dilalui, jadi harus berpegangan. Tapi ada yang takut, jadi terpaksa menyebrang sungai,” kata warga, Yulius, Selasa (1/3).
Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan jembatan itu. Atau paling tidak membuat jembatan baru yang lebih layak dan aman.
“Kasihan anak-anak, jembatan sudah rapuh, kapanpun bisa ambruk,” ucapnya.
Yulius menambahkan, kurang lebih 115 murid SD melalui jembatan itu saat hendak ke sekolah. Juga seorang kepala sekolah dan tujuh orang guru di SD 6 Balusu.
Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang belum mengetahui kondisi jembatan yang nyaris ambruk tersebut. Namun ia mengaku akan segera membenahi jembatan itu.
“Tentu ada perencanaan dulu, karena kita pakai uang negara. Kita akan programkan segera,” singkatnya.
Tom/ZK